Cara Mengetahui Ciri-ciri Katarak & Pentingnya Periksa Mata untuk Deteksi Dini dari Dokter Spesialis
Dokter spesialis mata Rumah Sakit Primasatya Husada Citra (PHC) Surabaya, Dr dr Titiek Ernawati SpM, mengungkapkan pemeriksaan mata perlu dilakukan.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Memeriksakan mata, khususnya oleh lansia, merupakan hal penting untuk dilakukan.
Dokter spesialis mata Rumah Sakit Primasatya Husada Citra (PHC) Surabaya, Dr dr Titiek Ernawati SpM, mengungkapkan pemeriksaan tersebut sebagai langkah guna mendeteksi dini penyakit mata karena faktor degeneratif.
"Penyakit degeneratif (pada mata) yang paling sering ditemui yaitu katarak. Penyakit ini bisa berpotensi untuk menyebabkan kebutaan," tutur Titiek.
• Tips Belajar Brush Lettering Art ala Lettering Artist Asal Surabaya, Kendalikan Kuas dengan Sabar
Secara sederhana, Titiek mengungkapkan, katarak adalah kondisi lensa mata yang keruh.
Lensa mata merupakan bagian transparan di belakang pupil, titik hitam di tengah mata, yang berfungsi memfokuskan cahaya yang masuk agar objek terlihat jelas.
"Jadi, pada katarak, lensa mata yang dulunya bening berubah menjadi keruh," tutur Titiek.
• 4 Tips Merawat Tas Kanvas Supaya Lebih Awet, Jangan Terpapar Matahari Terlalu Lama
Penyebabnya, lanjutnya, ada berbagai macam. Namun yang paling banyak adalah faktor penuaan.
Selain itu, faktor-faktor yang dapat memicu katarak antara lain trauma, infeksi, pengaruh obat-obatan, dan lain-lain.
Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini pun ada berbagai macam.
"Seperti mengeluh pandangan kabur, melihat sesuatu seperti double, pandangan tampak berawan, serta melihat sinar matahari seperti pecah-pecah," tutur Titiek.
• TIPS CANTIK HARI INI - Atasi Kulit Kering dan Kusam di Musim Kemarau dengan Masker Madu dan Zaitun
Jika terjadi keluhan seperti di atas, Titiek menyarankan agar segera memeriksakan karena bisa mengarah pada kondisi katarak.
Katarak, Titiek mengungkapkan, merupakan kebutaan yang yang tidak permanen.
Dengan demikian, penyakit yang umumnya menyerang lansia 50 tahun ke atas ini dapat disembuhkan, yaitu melalui operasi.
"Katarak dioperasi apabila menganggu kegiatan sehari-hari. Selain itu, jika menimbulkan komplikasi, maka harus diambil (dioperasi)," ungkap Titiek.
Misalnya, lanjutnya, terjadi radang pada katarak, glaukoma, atau lain sebagainya.
"Kalau terjadi komplikasi atau kataraknya sudah matang atau tebal maka harus dioperasi agar tidak menganggu kegiatan sehari-hari," tuturnya.
• TIPS CANTIK HARI INI - Skincare Alternatif untuk Kulit Cerah Bersinar, Pakai Putih Telur dan Tomat
Masyarakat, ungkap Titiek, tidak perlu takut untuk melakukan operasi.
"Operasi sekarang sudah dikerjakan dengan pemulihan yang cepat. Jadi sekarang operasi, besok sudah bisa beraktivitas normal," ungkapnya.
Titiek menambahkan, operasi bukanlah sesuatu yang menakutkan. Tindakan ini dapat berlangsung sepuluh hingga lima belas menit saja.
"Yang perlu diperhatikan, operasi katarak merupakan tindakan yang membuang kataraknya. Bagaimana pandangan mereka setelah operasi tergantung saraf mata," jelas Titiek.
Kalau saraf mata masih bagus, lanjutnya, maka pengelihatan bisa bagus kembali. Deteksi dini juga berfungsi untuk melihat kondisi saraf mata.
Namun, sebelum terjadi katarak, ada baiknya untuk mengupayakan pencegahan.
• 3 Mahasiswa Unesa Ciptakan Aplikasi Kesehatan Check-Ap, Kenali Gejala Penyakit dari Face Recognition
"Pencegahan penyakit mata karena degeneratif dapat dicegah dengan pola hidup yang sehat sehingga proses penuaan menjadi lebih lambat," tuturnya.
"Kalau punya penyakit seperti diabetes, hipertensi, hiperkolesterol, atau yang lain, sebaiknya harus segera diatasi," lanjut Titiek.
Di Surabaya, ungkapnya, penyakit katarak masih sering ditemui.
"Pasien dengan katarak yang sudah matang masih banyak di Surabaya. Hal ini menandakan bahwa masyarakat masih kurang sadar. Maka perhatian tentang penyakit ini harus ditingkatkan," pungkasnya. (Surya/Christine Ayu Nurchayanti)