Warga Desak Pembangunan Rumah Sakit di Sidoarjo Barat, DPRD Tak Mau Rapatkan Skema RS dari Pemkab
Warga menagih janji Pemkab Sidoarjo untuk membangun rumah sakit di kawasan Sidoarjo Barat. Sejumlah spanduk dipasang
Penulis: M Taufik | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Warga mulai menagih janji pemerintah untuk membangun rumah sakit di kawasan Sidoarjo Barat.
Sejumlah spanduk dipasang di lokasi yang rencananya akan dipakai membangun rumah sakit pada Minggu (21/7/2019).
Ada tiga poster besar yang dipasang warga di atas lahan itu. Tiga spanduk itu isinya antara lain, 'mana janjimu waktu kampanye Pak Bupati? Mendirikan RSUD Sidoarjo Barat'.
Spanduk kedua bertuliskan 'warga Sidoarjo Barat butuh bukti bukan janji'. Sedangkan spanduk ketiga bertuliskan : 'Pak Bupati tolong RSUD Barat segera dibangun'.
(Jenggolo Sidoarjo Lengang Seusai Polresta Sidoarjo Sita 300 Motor dan Barisan Pelaku Balap Liar)
Beberapa warga menyebut, aksi itu merupakan wujud dari keresahan warga Prambon, Krian, Tarik, Wonoayu, dan Balongbendo yang menunggu realisasi pembangunan rumah sakit.
"Kami menagih janji. Dulu katanya akan dibangun rumah sakit, tapi sampai sekarang tak terwujud," ujar Mulyono, salah satu warga.
Membangun rumah sakit adalah janji Bupati Saiful Ilah dan Wabup Nur Ahmad Syaifudin saat kampanye dulu.
Menurutnya, Pemkab wajib memenuhi janji itu. Apalagi, dari informasi yang didapatnya, sudah ada alokasi dana Rp 125 miliar di APBD 2019.
"Kenapa gak segera direalisasikan," tanyanya.
Menurut warga, mereka sangat butuh rumah sakit. Karena selama ini, mereka harus ke pusat kabupaten Sidoarjo, hingga SUrabaya bila memerlukan layanan medis.
Bila sampai di RSUD Sidoarjo pun harus ikut antre karena pasien menumpuk di sana.
"Ada rumah sakit, tapi swasta. Sementara rumah sakit yang dikelola pemerintah semuanya jauh dari sini," sambung Ari Mustakim, warga Krian.
(Pelaku Pencurian di Taman Sidoarjo Diperkirakan Dua Orang, Masuk Melalui Plafon)
Karena itulah, masyarakat di kawasan barat sangat merindukan rumah sakit. Nah, sudah ada janji tapi sampai sekarang tak kunjung terealisasi. Sehingga mereka berusaha menagih janji tersebut.
Kepala Bappeda Agoes Boedi Tjahjono menjelaskan bahwa pemkab tetap berupaya membangun rumah sakit.
Tapi dengan skema KPBU atau kerjasama dengan pihak ketiga. Karenanya, anggaran rumah sakit barat tidak ada dalam KUA-PPAS 2019 yang diajukan Pemkab ke dewan.
"Pengajuan skema KPBU sudah disampaikan ke dewan. Akhir tahun lalu sistem baru itu disampaikan usai rapat paripurna. Namun hingga kini belum ada jawaban," kata Agus.
Untuk menanyakan kejelasan, Pemkab pun bersurat ke DPRD. Dua Kali surat dikirim. Isinya Menanyakan kapan legislatif menjawab surat tersebut. Namun belum ada jawaban.
Menanggapi itu, Ketua DPRD Sidoarjo Sullamul Hadi Nurmawan mengaku sengaja tidak menggelar rapat terkait surat tersebut.
(Pertama di Sidoarjo, Seni Graffiti Sebagai Bentuk Ekspresi Digelar di Hotel Sidoarjo)
Alasannya, sudah jelas bahwa jika digelar rapat, mayoritas anggota dewan akan menolaknya.
"Sudah jelas ditolak. Makanya tidak saya rapatkan, dan sampai sekarang belum ada jawaban terkait surat itu," jawabnya.
Mayoritas anggota DPRD Sidoarjo kekeh membangun rumah sakit barat dengan APBD, bukan KPBU.
Dan itu juga sudah ada kesepakatan dengan Pemkab Sidoarjo dalam pembahasan APBD 2019, sehingga ada alokasi dana Rp 125 M dari APBD.
Tapi Pemkab juga kekeh menggunakan skema KPBU, sehingga sampai sekarang alokasi dana itu belum diserap.
Wawan, panggilan Sullamul Hadi Nurmawan, berharap agar eksekutif menghormati kesepakatan yang telah dibuat bersama.
Reporter: Surya/M Taufik
(Pelaku Pencurian di Taman Sidoarjo Diperkirakan Dua Orang, Masuk Melalui Plafon)
3 Attachments