Grab Indonesia Bangun 'Grab Lounge' di Terminal Purabaya, Biar Tak Bikin Driver Mangkal Sembarangan
Pertama di Indonesia, Grab membangun Grab Lounge di Terminal Purabaya untuk membuat driver agar tidak mangkal sembarangan.
Penulis: M Taufik | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Ojek online dan taksi online diimbau agar tidak lagi mangkal di pinggir-pinggir jalan.
Utamanya di sekitaran Terminal Purabaya yang selama ini kerap mengakibatkan macet dan semrawutnya kawasan terminal di Bungurasih Sidoarjo tersebut.
Menurut Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Jatim AKBP Budi Hendrawan, dari evaluasi Ditlantas Polda Jatim diketahui salah satu penyebab semrawutnya lalu lintas di sekitar Bungurasih adalah semakin banyaknya aktivitas ojek online dan taksi online di kawasan terminal.
"Mereka banyak parkir di lokasi yang sebenarnya dilarang. Juga kerap kali ada pelanggaran rambu dan sebagainya," kata Budi di sela acara Grand Launching Grab Lounge Bungurasih, Senin (5/8/2019).
• Grab Lounge Bungurasih: Titik Jemput Grab dan Solusi Kemacetan Bungurasih
"Petugas juga sering melakukan razia, tapi selama ini masih seperti kucing-kucingan. Ada petugas mereka tertib, kalau tidak ada kembali melanggar lagi," tambahnya.
Karenanya, dengan adanya fasilitas berkumpul ojek dan taksi online seperti yang dibuka grab di Bungurasih tersebut, disebutnya akan mengurangi potensi keruwetan di terminal.
"Semoga perusahaan transportasi online lain juga membuat fasilitas layanan serupa. Bukan hanya di terminal saja, tapi di pusat-pusat beroperasinya ojek dan taksi online, seperti mal, stasiun, dan sebagainya," lanjut perwira Polda Jatim tersebut saat berbincang dengan Surya (grup TribunJatim.com).
• Kasus Order Fiktif Warung Tutup di Malang, Polres Malang Kota Janji Panggil Pihak Grab
Senada disampaikan Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Sidoarjo Edy Sutiyono.
Diakuinya, banyaknya taksi online dan ojek online merupakan salah satu penyebab keruwetan di terminal.
"Harusnya demikian, perusahaan transportasi online menyediakan tempat mangkal agar taksi dan ojek online tidak sembarangan mangkal di pinggir-pinggir jalan," tandas Edy.
Setelah adanya tempat mangkal baru tersebut, secara bertahap polisi dan dishub akan membersihkan lokasi-lokasi yang biasa dipakai mangkal ojek online dan taksi online.
Khususnya tempat yang memang dilarang untuk parkir atau mangkal.
Prosesnya diawali dengan sosialisasi, kemudian peringatan, dan terakhir penindakan tegas. Yang ujungnya diharap tidak ada lagi ojek online dan taksi online mangkal sembarangan.
Pertama di Indonesia
Grab Lounge atau tempat mangkal ojek dan taksi berbasis aplikasi grab di Bungurasih merupakan yang pertama di Indonesia. Khususnya tempat mangkal di sekitar terminal bus.
Tahun 2020 nanti, baru akan ada lagi di terminal bus lainnya.
"Ya, untuk terminal bus, ini merupakan yang pertama di Indonesia. Tahun 2020 nanti, baru akan ada 4 lokasi lain," jawab Igel Zibriel, VP of Business Development Grab Indonesia.
Beda dengan bandara, yang sejauh ini terhitung sudah ada 15 Grab Lounge di Indonesia.
• Industri Rumahan Sukses Tingkatkan Pertumbuhan Bisnis Sampai 80% karena Manfaatkan Fitur GrabExpress
Pertama di Soekarno-Hatta, kemudian di bandara lain di Jawa dan luar Jawa.
"Ini merupakan inovasi kami untuk mitra dan pengguna grab. Serta untuk membantu mengurangi kemacetan di kawasan terminal," sebutnya.
Di tempat itu, bagian depan merupakan lounge untuk pengguna menunggu.
Kemudian di belakang ada area luas yang menjadi lokasi parkir taksi dan ojek grab.
Area tersebut juga dilengkapi tempat istirahat dan berkumpul para driver, plus dilengkapi dengan bengkel, tempat potong rambut, cafe, mushola, dan sebagainya.
"Semacam tempat mangkal premium," tukas Igel.
Namun semua order tetap melalui aplikasi.
Pengguna bisa jalan dari terminal ke area lounge, atau dari bus antarkota bisa turun langsung di depan lounge karena tempat ini berada di pinggir jalan sebelum pintu masuk terminal Purabaya.
Dalam penyediaan fasilitas ini, Grab bekerjasama dengan PT Alfath Mulia Jaya.
"Kami menyediakan lahan, tempat, dan mengelolanya," ujar Ahmad Roni Wahyudi, Direktur Alfath Mulia Jaya pada kesempatan yang sama.
• OVO, Tokopedia dan Grab Kumpulkan Donasi Rp 6 Miliar Lebih Lewat Patungan Untuk Berbagi
Untuk memanfaatkan semua fasilitas itu, mitra grab tidak perlu bayar.
Hanya wajib menjadi member dengan biaya Rp 50.000 ojek dan Rp 100.000 untuk taksi.
Member tersebut berlaku selama tiga bulan.
"Dengan menjadi member, mitra grab bisa memanfaatkan semua fasilitas yang ada. Setiap hari selama 24 jam," kata Roni.
Di seputaran Terminal Purabaya, dari hitung-hitungan yang dilakukan, setiap hari ada sekitar 2.000 motor ojek online dan sekitar 300 mobil taksi online beroperasi di sana.
Jadi wajar kalau kerap terlihat semrawut dan banyak parkir sembarangan di pinggir-pinggir jalan lantaran belum ada tempat mangkal untuk mereka.
"Setelah ini, semoga semua bisa lebih tertib," harapnya. (Surya/M Taufik)
• Grab Gandeng Pegadaian Beri Kemudahan Mitra Pengemudi Akses Pinjaman & Tabungan Emas Bernilai Tambah