Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jokowi Jengkel pada PLN karena Listrik Mati, Fadli Zon: Yang Harusnya Kecewa Rakyat, Bukan Presiden

Wakil Ketua DPR Fadli Zon akhirnya memberikan tanggapan bahwa tak seharusnya presiden kecewa. Dalam hal ini yang seharusnya kecewa adalah rakyat.

Penulis: Elma Gloria Stevani | Editor: Januar
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. 

TRIBUNJATIM.COM - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Kantor Pusat Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk meminta penjelasan terkait padamnya listrik di sebagian wilayah Jawa dan Bali sejak hari Minggu (4/8/2019).

Tepatnya hari Senin (5/8/2019) Jokowi berkunjung ke PT PLN di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan menampakkan wajah kesal seusai mendengar penjelasan Direktur Utama Sripeni Inten Cahyani terkait penyebab mati lampu.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon akhirnya memberikan tanggapan bahwa tak seharusnya presiden kecewa. Dalam hal ini yang seharusnya kecewa adalah rakyat.

Lomba 17 Agustus Ala Kabinet Jokowi, Intip Gaya Jan Ethes Makan Kerupuk & Jusuf Kalla Bawa Kelereng

Rini Soemarno Tak Dampingi Jokowi Saat Berkunjung ke Kantor Pusat PLN, ke mana Menteri BUMN?

Jelaskan Detail Soal Mati Listrik, Dirut PLN Disemprot Jokowi: Bapak, Ibu Pinter, Apa Tak Dihitung?

VIDEO - Ekspresi Dirut PLN Sripeni Inten Saat Disindir Jokowi Pinter Tapi Gagal Kalkulasi Pemadaman

Dilansir dari Kompas.com, Fadli Zon menyebut Jokowi tidak boleh ikut kecewa.

"Yang harusnya kecewa itu rakyat, bukan Presiden. Masa Presiden kecewa, enggak boleh," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/8/2019).

Namun, dalam pandangannya, Jokowi memang memiliki wewenang untuk bertindak seperti mengganti direksi PLN dan bukan dengan mengungkapkan kekecewaan.

"Kalau Presiden memberhentikan direksi PLN, mengangkat yang baru. Itu (tugas Presiden). Itu (kekecewaan) bukan statement Presiden, itu statement rakyat kalau kecewa," tuturnya.

Fadli Zon menjelaskan bahwa pemadaman listrik besar-besaran ini sesungguhnya menyita perhatian dunia dan mampu merusak citra pemerintah.

"Pemadaman listrik secara massal ini tak bisa disebut sebagai kecelakaan biasa, karena menjadi perhatian dunia sehingga merusak citra dan kredibilitas pemerintah."

"Masak urus listrik aja enggak becus," ujar Fadli Zon.

Pemadaman listrik ini membuat Fadli Zon berkomentar dan meminta PLN bertanggung jawab atas pemadaman listrik secara massal.

Pasalnya, padamnya listrik menimbulkan kerugian bagi sebagian besar masyarakat.

"Misalnya Direksi PLN nya atau siapa yang bertanggung jawab mengenai urusan itu harus dimintai pertanggung jawabannya," kata Fadli Zon.

Mengenal Plt Dirut PLN Sripeni yang Disindir Jokowi Pinter & Tak Bisa Kalkulasi Pemadaman Listrik

Krisdayanti Hadiri Pesta Ultah Cucu Jokowi Sedah Mirah, Cincin Berlian Raksasa di Jari Jadi Sorotan

Respons Jokowi Terkait Usulan Politikus PKS Soal Perampingan Menteri Kabinet Jilid II 2019-2024

Sapi Kurban Seberat 850 Kg yang Dibeli Jokowi untuk Korban Gempa Doggala Ini Punya Nama Unik

Dhawiya Zaida Beberkan Alasan Dirinya Sempat Pakai Narkoba: Gue Memang Lagi Terobsesi Pengen Kurus

Dalam kesempatan itu, Fadli Zon menyebut pihaknya akan memanggil perwakilan PLNuntuk dimintai keterangan tentang pemadaman listrik tersebut.

Politisi Partai Gerindra itu menyayangkan jaringan komunikasi yang sangat terganggu akibat listrik yang padam.

"Listrik ini kan sudah seperti nyawanya sebuah negara. Kalau negara enggak ada listriknya ya kayak apa? Dan ini sampai berjam-jam begitu, sampai mempengaruhi komunikasi," tuturnya.

Tak tanggung-tanggung, Fadli Zon juga menyinggung soal tidak adanya pemberitahuan dari PLN terkait pemadaman itu.

"Saya kira apa yang terjadi kemarin listrik padam tanpa peringatan, tanpa pemberitahuan dan tanpa penjelasan sebelumnya, ini merupakan ciri-ciri dari sebuah negara yang salah urus," pungkasnya.

Jokowi datang ke PLN Pusat

Dengan wajah tanpa senyum Presiden Jokowi menagih penjelasan para petinggi PLN soal pemadaman listrik yang menyusahkan warga Jabodetabek. 

Jokowi datang ke kantor pusat PT PLN di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).  

Dilansir dari kanal YouTube Sekretariat Negara, Jokowi yang kala itu mengenakan kemeja berwarna putih turun dari mobil kepresidenan. 

Kedatangan Jokowi disambut Sripeni Inten Cahyani, Plt Direktur Utama PT PLN (Persero).

Sripeni Inten Cahyani dengan sigap berjalan ke arah Jokowi dan memberikan salam hormat untuk Presiden Republik Indonesia ke 7 ini.

Dengan senyumnya yang ramah Sripeni Inten Cahyani mempersilakan sang Presiden masuk ke dalam ruangan besar yang boleh dikata ruangan tersebut cukup untuk ratusan orang.

Setibanya di ruangan Jokowi disambut oleh jajaran direksi PT PLN PUSAT dan langsung menuju kursi. Jokowi langsung meminta penjelasan Direksi PLN mengenai pemadaman.

Ini Alasan Jokowi Akan Perbanyak Kaum Milenial Sebagai Menteri di Kabinet Kerja Jilid II

Jokowi Umumkan Lokasi Baru Agustus, Bukit Soeharto VS Gunung Mas, Mana yang Pas Jadi Ibu Kota Baru?

Video Jokowi Nyanyi Sewu Kuto Didi Kempot Ditanggapi, Akun Twitter Presiden Dibajak Kaesang?

Jokowi Makan Siang Bersama Jurnalis Ditemani Jan Ethes, Cara Salaman Cucu Presiden Jadi Sorotan

Disebut Sebagai Artis Berinisial BS Pemakai Narkoba, Billy Syahputra: Sedikit Pun Gue Gak Sentuh

"Pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simpel-simpel saja. Kemudian kalau ada hal yang kurang ya blak blakan saja. Sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa masa yang akan datang," kata Jokowi.

Saat Joko Widodo membuka pembicaraan, Sripeni Inten Cahyani tampak mengangguk-anggukan kepala seperti memahami apa yang dikatakan sang Presiden saat itu.

Pasca pemadaman listrik di Jakarta, Jawa Barat, dan Banten pada Minggu (4/8/2019), sosok Plt Direktur Utama PT PLN (Persero), Sripeni Inten Cahyani menjadi sorotan.

Sebelumnya, Sripeni Inten Cahyani disemprot Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ketika memberikan penjelasan detail soal penyebab matinya listrik di sebagian besar wilayah Pulau Jawa dan Bali.

Presiden Jokowi bersama dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, serta Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mendatangi kantor pusat PLN di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).

Presiden Jokowi mengatakan, seharusnya PLN memiliki rencana cadangan dalam menghadapi permasalahan.

"Pemadaman total Minggu kemarin dan dalam menajemen besar seperti PLN, ini mesti menurut saya, ada tata kelola risiko-risiko yang dihadapi, dengan manajemen besar, tentu saja ada back-up plan," kata Presiden Jokowi dikutip TribunJatim.com dari tayangan langsung Kompas TV.

"Pertanyaan saya kenapa itu tidak dikerjakan dengan cepat dan baik," tambahnya.

Presiden Jokowi menjelaskan, di tahun 2002, peristiwa mati listrik se-Pulau Jawa dan Bali juga pernah terjadi.

Ia menyanyangkan mengapa PLN tak menjadikan peristiwa tersebut sebagai pelajaran di tahun 2019 ini.

"Saya tahu peristiwa seperti ini pernah kejadian di tahun 2002, 17 tahun lalu di Jawa dan Bali," ucap Presiden Jokowi.

"Mestinya itu bisa dipakai sebagai sebuah pelajaran, jangan sampai kejadian. Namun malah terjadi lagi," tambahnya.

Presiden ketujuh itu mengatakan, peritiswa mati listrik ini dapat merusakan reputasi PLN.

Pasalnya, para konsumen sangat dirugikan, ditambah mati listrik juga menganggu kelancaran transportasi umum.

"Kita tahu ini bisa merusak reputasi PLN, tapi terutama konsumen banyak dirugikan, tapi juga transportasi umum bahaya sekali, MRT misalnya," kata Presiden Jokowi.

Raffi Ahmad Bocorkan Masalah Rumah Tangga Terberat, Vicky Prasetyo Singgung Alamat Palsu: Bahaya!

Setelah Jokowi mengutarakan kekecewaannya terhadap kinerja PLN, Sripeni Inten Cahyani yang kala itu mengenakan kemeja berkelir putih dengan balutan hijab berwarna pink langsung menjawab pertanyaan Joko Widodo.

Presiden Jokowi menegaskan, saat ini ia ingin mendengar penjelasan langsung dari Sripeni Inten Cahyani terkait mati listrik yang merugikan banyak pihak ini.

"Atas nama Direksi kami memohon maaf atas kejadian pada hari Minggu 4 Agustus 2019," ucap Sripeni.

Sripeni Inten Cahyani saat menjelaskan penyebab matinya listrik (YouTube Sekretariat Presiden)
Tampak Sripeni Inten Cahyani menjelaskan dengan tenang soal penyebab mati listrik 

Sambil menatap mata Presiden, Sripeni memaparkan dengan panjang dan lebar tentang segala usaha yang telah dilakukan PLN untuk mengembalikan keadaan seperti semula.

Sesekali Sripeni melihat ke arah slide presentasi yang disediakan pihak PT PLN (Persero).

Selama 3,5 menit Sripeni memberikan penjelasan tentang penyebab matinya listrik di daerah Jabodetabek.

Sripeni Inten Cahyani saat menjelaskan penyebab matinya listrik
Sripeni Inten Cahyani saat menjelaskan penyebab matinya listrik (YouTube Sekretariat Presiden)

Hingga pada akhirnya Jokowi menanggapi penjelasan yang diurai Sripeni Intan Cahyani tidak mampu menjawab pertanyaan yang ia ajukan.

"Panjang sekali ya, pertanyaan saya bapak ibu semua ini kan pinter-pinter, apalagi urusan listrik dan sudah bertahun-tahun," kata Presiden Jokowi.

"Apakah tidak diitung? apakah tidak dikalkulasi? Bahwa akan ada kejadian ini sehingga kita tahu sebelumnya," tambahnya.

Raffi Ahmad Peluk Vega Darwanti Di depan Nagita, Gigi Beri Sindiran Pedas: Enak Bener Menang Banyak

Presiden Jokowi menilai, mati listrik di Pulau Jawa dan Bali pada Minggu 4 Agustus 2019, menandakan PLN tak melakukan perhitungan matang dalam tugasnya.

"Kalau tahu drop, artinya pekerjaan yang ada tidak dihitung dan tidak dikalkulasi," ucap Presiden Jokowi.

"Dan itu betul-betul merugikan kita semua," tambahnya.

Mendengar tanggapan Jokowi, wajah sang Direktur Utama seketika berubah.

Yang awalnya Sripeni melihat mata Jokowi secara langsung, usia mendengar tanggapan Jokowi Sripeni langsung tertunduk.

Raut wajahnyanya seolah mengatakan bahwa dirinya takut dan malu disebut Jokowi orang yang pintar tapi tidak mampu melakukan kalkulasi.

Vicky Prasetyo Diduga Gelapkan Mobil Vivi Paris Senilai Rp 800 Juta Untuk Dana Kampanye

Sripeni Inten Cahyani tertunduk lemas saat mendengar tanggapan Presiden Joko Widodo
Sripeni Inten Cahyani tertunduk lemas saat mendengar tanggapan Presiden Joko Widodo (Tayangan Youtube Sekretariat Negara)

"Mohon izin menambahkan boleh Bapak?" tanya Sripeni.

Sambil terbata-bata Sripeni mengatakan ada sesuatu yang menjadi masalah bagi PT. PLN dan akan segera diperbaiki dengan bantuan teknologi.

"Tadi yang Bapak sampaikan mengenai kalkulasi kami memiliki ketentuan bapak N minus 1 kemudian paling emergencynya adalah N MINUS 1 MINUS 1. Memang ini secara teknologi kami akan investigasi lebih lanjut Bapak berkaitan dengan gangguan di satu tempat" lanjut Sripeni.

"Yang paling penting saya minta perbaiki dengan cara apapun agar bisa hidup kembali. Kemudian hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar yang terjadi saya ulang jangan sampai kejadian lagi.

"Siap pak," jawab Sripeni dengan lesu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Mati Listrik, Fadli Zon: Yang Harusnya Kecewa Rakyat, Bukan Presiden"

Sebelum Meninggal, Mbah Moen Bisikkan Hal Penting ke Mahfud MD, Tangannya Sampai Dipegang Kuat

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved