Cara Mengasuh Remaja Agar Terhindar dari Depresi ala Psikiater Anak RSUD Dr Soetomo, Ingat '3L' Ini
Beginilah cara mengasuh anak dan remaja agar terhindar dari gangguan mental termasuk depresi dari psikiater RSUD Dr Soetomo. Simak!
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
"Mereka harus didengarkan, dimengerti, dan disayangi. Jangan menganggap mereka masih kecil dan tidak tahu apa-apa. Selain itu, yang penting juga, jangan pernah membanding-bandingkan mereka," ungkap Yunias.
Depresi, lanjutnya, dapat dipicu sejak dalam kandungan. Oleh karena itu, sejak masa kandungan harus diasuh secara baik.
• INFO SEHAT HARI INI - 5 Faktor Penyebab Gusi Bengkak, Sisa Makanan hingga Obat-obatan Tertentu!
Bagaimana cara mengasuh anak secara baik?
Jawabannya yaitu 3L yakni love, limitation, dan let them grow.
"Love artinya memberi kasih sayang. Buat anak merasa dicintai. Jika anak terlihat sedih, misalnya, ajak ia bercerita. Jika mereka mulai merasa semua orang membencinya, misalnya, maka buat dia berpikir rasional bahwa semua tidak seperti yang dia pikirkan," Yunias memberi pemaparan.
Ketika hamil, lanjutnya, sang ibu juga tidak boleh stres. Biasanya stres terjadi karena kandungan yang tidak diingkan seperti hamil di luar nikah.
Yang kedua yaitu limitation. Pelarangan pada anak, ungkapnya, boleh saja dilakukan. Asal menggunakan dasar yang logis.
"Berikan batasan yang jelas pada mereka, kalau waktunya lampu merah ya harus berhenti. Jangan tiba-tiba hari ini dilarang, kemudian besok tidak," ungkap Yunias.
Yang terakhir yaitu let them grow.
Menurut Yunias, orang tua tak boleh hanya menina-bobokan anak. Mereka harus distimulus untuk berkembang.
"Misalnya, ajarkan mereka untuk memakai baju sendiri dan hal-hal lainnya. Kalau dimanja, mungkin dia di rumah anak baik-baik saja, tapi tidak tahu bagaimana di sekolah," ungkap Yunias.
Namun, apabila anak sudah menunjukkan tanda-tanda depresi, maka orangtua sebaiknya melakukan dua hal ini.
• INFO SEHAT HARI INI - Cara Mengurangi Gangguan Kecemasan Lewat Terapi Mindful Writing ala Riliv
Yang pertama yaitu diajak bercerita. Ajak anak mengungkapkan segala keluh kesahnya.
Biarkan si anak meluapkan kekesalan seperti dengan marah atau menangis. Demikian ungkap Yunias.
"Pendekatan dari orang-orang terdekat seperti orangtua, saudara, dan teman akan berpengaruh," katanya.
Apabila cara tersebut tidak optimal. Maka cara yang kedua yaitu berkonsultasi kepada psikolog klinis atau psikiater.
"Apakah selalu diberi obat? Tidak. Kalau gangguan jiwanya parah dan lama, memang akan diberikan obat. Hal ini penting untuk memicu gangguan yang lebih berat di kemudian hari," pungkas Yunias. (Surya/Christine Ayu Nurchayanti)