Tandon Lumpur Ambruk hingga Tewaskan 1 Orang, Warga Sukomanunggal Surabaya Demo di Depan Perusahaan
Puluhan warga RT 02/RW 02 Sukomanunggal Surabaya, Jawa Timur, melakulan unjuk rasa di depan kantor PT Sinar Suri.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Puluhan warga RT 02/RW 02 Sukomanunggal Surabaya, Jawa Timur, melakulan unjuk rasa di depan Kantor PT Sinar Suri, Senin (12/8/2019).
Unjuk rasa tersebut merupakan buntut dari insiden ambruknya dinding tanggul penampung lumpur milik PT Sinar Suri Sabtu (10/8/2019) lalu.
Bahkan kejadian tersebut memakan satu korban jiwa.
Korlap aksi, Subekti menuturkan, proses pembangunan gedung yang dilakukan oleh pihak PT Sinar Suri dinilai merugikan warga setempat.
• KPU Surabaya Lakukan Penghitungan Suara Ulang di 3 TPS, Diawasi Langsung Ketua KPU RI Arief Budiman
• Diimbau Tak Gunakan Plastik Pembagian Daging Kurban, Warga Semolowaru Surabaya Pakai Besek
"Hari ini kami aksi terkait penutupan perusahaan Sinar Suri yang selama ini telah banyak merugikan warga," katanya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi, Senin (12/8/2019).
Baginya, pihak perusahaan telah menyalahi tiga hal terkait proses pembangunan gedung.
Dia mengatakan, pihak perusahaan membangun gedung tanpa konstruksi yang jelas.
"Pertama mereka membangun tanpa konstruksi yang jelas, kami meragukan perizinannya," ujarnya.
Subekti menambahkan, saat proses pembangunan memasuki tahap pembuatan tiang pancang, pihak perusahaan dinilai terlalu banyak menyedot lumpur bawah tanah.
• Bayu Airlangga Belum Tertarik Maju di Pilwali Surabaya, Begini Alasannya
• Idul Adha, Wali Kota Risma Imbau Warga Surabaya untuk Tak Pakai Plastik Buat Bungkus Daging Kurban
"ini otomatis tanah-tanah di bawah rumah warga pasti ada rongga," kata pria bertopi merah itu.
Subekti mengatakan, kejadian ambruknya dinding penampung lumpur membuat warga sekitar khawatir kejadian serupa terulang kembali.
"Yang ketiga dengan adanya kronologi kemarin ini, otomatis lambat laun lumpur yang di tandon ini akan meluber ke rumah warga," tegasnya.
Melalui aksi protes ini, Subekti mengatakan, dirinya berharap pihak perusahaan diproses secara hukum
Proses hukum tersebut atas adanya korban meninggal akibat ambruknya dinding tanggul yang terjadi pada Sabtu (10/8/2019) lalu.
• Wali Kota Surabaya Risma Jadi Pengurus DPP PDI Perjuangan, Belum Tentu Jadi Menteri
• Gempita Bonek Persebaya Periode Ketiga, Sumardi, Bonek Asal Mojo Surabaya Bawa Pulang Honda Vario