Federasi KontraS Desak Pemerintah Gunakan Pendekatan Kemanusiaan Atasi Kasus di Papua
Federasi KontraS Desak Pemerintah Gunakan Pendekatan Kemanusiaan Atasi Kasus di Papua.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Sudarma Adi
Federasi KontraS Desak Pemerintah Gunakan Pendekatan Kemanusiaan Atasi Kasus di Papua
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Federasi Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) ikut angkat bicara soal kerusuhan di Papua.
Federasi KontraS merupakan organisasi yang membawahi berbagai kantor KontraS seluruh tanah air.
Sekjen Federasi KontraS Andy Irfan mengatakan, insiden di Papua merupakan persoalan yang harus segera diselesaikan dengan cara yang bijak.
• Didatangi Massa Aksi Front Nas, Kontras Surabaya: Kami Tidak Keberatan
• Saat Marinir TNI AL Ingin Serbu Singapura karena Usman & Harun Dihukum Mati, Reaksi Soeharto Kontras
• Baru Rilis, Lagu SKU Sayangku Keponakan Dewi Perssik Panen Dislike, Rosa Meldianti Pamer Hal Kontras
"Tidak ada pilihan yang bisa dilakukan selain melakukan pendekatan kemanusiaan dan keadilan," katanya saat melakukan konferensi pers di Surabaya, Selasa (20/8/2019).
Hal itu menurutnya merupakan langkah yang harus ditempuh oleh pemerintah agar situasi di tanah Papua segera reda dan normal seperti sedia kala.
Ia juga mengatakan, untuk persoalan Papua, pemerintah pusat tidak cukup hanya dengan mengirimkan tim keamanan yang disiagakan.
Sebab, jika hanya pendekatan keamanan yang digunakan pihaknya khawatir persoalan yang di Papua tak kunjung usai.
"Selama pendekatannya adalah keamanan, maka selama itu pula kekerasan akan terus terjadi, dan masalah ini tidak akan pernah selesai," jelasnya melanjutkan.
Dan sebaliknya, katanya, hanya dengan pendekatan kemanusiaan maka seluruh persoalan dapat selesai dan normal seperti sedia kala.
Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini banyak terjadi kerusuhan di wilayah Papua.
Aksi itu ditengarai merupakan protes dari warga Papua sebagai buntut terkait dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di sejumlah daerah seperti Malang, Surabaya dan Semarang.