Ekskavasi Bhre Kahuripan Era Majapahit di Mojokerto, BPCB Temukan Batu Andesit hingga Anak Tangga
Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan ekskavasi lanjutan di kompleks Bhre Kahuripan. Ditemukan batu andesit hingga anak tangga.
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNMOJOKERTO.COM, MOJOKERTO - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan ekskavasi lanjutan di kompleks Bhre Kahuripan, Yoni Klinterejo, Dusun Klinterejo, Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jumat (30/8/2019) pukul 11.00 WIB.
Ekskavasi yang dilakukan di kompleks peninggalan ratu ketiga Kerajaan Majapahit, lahan seluas 800 meter persegi tersebut, menemukan berbagai struktur bangunan dan artefak kuno peninggalan Kerajaan Majapahit.
"Hari ini merupakan hari terakhir kami untuk penggalian. Sabtu (30/8/2019 kami akan membersihkan lokasi ekskavasi," ujar Kasub Unit Pemanfaatan BPCB Jawa Timur, Pahadi kepada Surya (grup TribunJatim.com).
Pahadi menjelaskan, hasil temuan di situs tersebut terdiri atas struktur pagar, lantai dari batu andesit, pecahan genteng, dan bongkahan batu andesit dengan warna yang berbeda.
• Situs Sumberbeji Jombang Dijadikan Cagar Budaya di Jombang, Pemkab Garap Potensi Pariwisata & BUMD
"Untuk pelaksanaan ekskavasi sampai sekarang, kami sudah menemukan struktur pagar luar sisi utara sepanjang 24 meter dengan konstruksi batu bata. Kemudian kami menemukan struktur batu andesit yang diduga adalah lantai dengan ukuran 13,60 dari sisi utara bilik yoni," jelasnya.
Untuk struktur batu andesit yang membentuk lantai, lanjut Pahadi, pihaknya akan mengkajinya lagi untuk memastikan bagian tersebut merupakan teras kerajaan atau bangunan lain.
Masih kata Pahadi, BPCB juga menemukan struktur bangunan dari barat yang mengarah seperti anak tangga.
"Tapi kami belum memastikan apakah membentuk anak tangga atau bukan. Karena kami masih membuka lapisannya yang tertutup tanah, diperkirakan anak tangga ini membentuk 7 lapis batu andesit dengan struktur bata di atasnya," ujarnya.
• Artefak Kuno Era Masa Majapahit di Sidoarjo Dipindahkan ke Lokasi Baru, Buat Gaet Jumlah Pengunjung
Pahadi menambahkan, BPCB juga menemukan struktur batu andesit yang terletak di sisi timur lokasi tersebut.
Diduga, struktur batu andesit ini membentuk sebuah lantai dengan ukuran 60 cm.
"Kemungkinan besar struktur batu andesit di sisi timur membentuk sebuah sudut. Jadi bisa dipastikan bahwa lantai sisi timur berukuran 13,60 tadi. Kami akan coba melihat sisi yang berbeda. Kemungkinan besar berada di bawah petilasan Tribuana Tunggadewi pada tahun depan," imbuhnya.
Pahadi menambahkan, BPCB juga melakukan pembongkaran di dalam bilik Yoni pada sisi timur dan utara.
Hasilnya, BPCB menemukan struktur andesit yang berbeda-beda.
"Kemungkinan dulu bilik Yoni dilakukan pelebaran. Tapi kami belum tahu apakah pelebaran bilik Yoni dilakukan pada jaman belanda atau jaman periode baru," ucapnya.
• Situs Watesari di Balongbendo Sidoarjo Didaftarkan ke Disbudpar, Temuan Diduga Peninggalan Majapahit
Selain itu, BPCB juga menemukan pecahan genteng, batu berelief, dan batu andesit dengan warna yang berbeda.