Permainan Tembak Bambu Sedot Perhatian Pengunjung di Acara Oeklam-oeklam Heritage Nang Kajoetangan
Sejumlah pengunjung memadati stand permainan yang tersedia dalam acara Oeklam-oeklam Heritage Nang Kajoetangan.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sejumlah pengunjung memadati stand permainan yang tersedia dalam acara Oeklam-oeklam Heritage Nang Kajoetangan pada Jumat (30/8/2019).
Seperti permainan tembak bambu yang membuka stand di bawah Jembatan Kayutangan Kota Malang.
Permainan yang terbuat dari bambu ini cukup menyedot antusiasme dari para pengunjung.
Buktinya, para pengunjung silih berganti untuk mencoba permainan tersebut.
Seperti yang dirasakan oleh Budi San (55) warga Bareng Tengah Kota Malang saat mencoba memainkan permainan tempo dulu tersebut.
• Unidha Malang Akan Uji Coba Kuliah Online 45 Persen, Mahasiswa Bisa Ikuti Kelas di Rumah Maupun Kos
Ia merasa penasaran dengan permainan tembak bambu.
Menurutnya permainan ini mengingatkannya akan masa lalu ketika ia masih duduk di bangku SMP.
"Ya, ini mainan jadul (jaman dulu). Saya seperti dibuat nostalgia dalam permainan ini," ujarnya.
Cara memainkan permainan tembak bambu ialah dengan memasukkan peluru berupa bambu panjang kepada alat tembaknya.
Setelah itu bambu yang panjang itu ditarik oleh karet pentil dan dikaitkan kepada paku yang sudah menancap di alat tembaknya.
Kemudian, seseorang yang akan memainkkan tinggal memencet saja pelatuknya.
Dan peluru tersebut akan menghujam deras ke lingkaran yang telah disediakan oleh panitia.
• Pedagang PKL di Oeklam-oeklam Heritage nang Kajoetangan Protes, Lapaknya Dirazia Satpol PP Malang
Dalam lingkaran tersebut juga terdapat sejumlah hadiah yang nantinya akan diperoleh oleh para peserta apabila tembakannya tepat sasaran.
"Kalau dibilang susah, ya susah-susah gampang. Karena permainan ini memerlukan konsentrasi penuh, agar tembakan kita menancap pas di titik yang kita inginkan," ujarnya.
Permainan tembak bambu Ini dibanderol dengan harga Rp 5000 untuk 5 kali tembakan.
Hari Purnomo, pemilik permainan ini mengatakan, permainan tembak bambu merupakan permainan tempo dulu sekitaran tahun 1970.
Hanya saja, pada waktu dulu cara memainkan permainan ini ditembakkan ke pohon pisang.
"Iya, dengan adanya acara Oeklam-oeklam Heritage Nang Kajoetangan kami sengaja mengadakan permainan lawas di sini. Agar masyarakat juga ikut bernostalgia akan permainan zaman dulunya," ujarnya
• Satpol PP Kota Malang Tertibkan PKL Tak Berizin di Oeklam-oeklam Heritage nang Kajoetangan
Selain itu, melalui permainan ini pula Hari juga menitipkan pesan kepada masyarakat dengan slogan yang bertuliskan 'selamat generasi dari pengaruh gadget'.
Ia menilai, selama ini banyak anak-anak kecil maupun generasi muda yang mulai meninggalkan permainan tradisional.
Padahal, permainan tradisional lebih banyak memberikan andrenalin dan memberikan keuntungan positif dari masyarakat.
"Misi saya itu ingin menyelamatkan generasi dari pengaruh gadget. Karena orang tua jika anaknya nangis langsung diberi gadget dan itu hal yang salah," tandasnya. (Surya/Rifki Edgar)
• Seusai Ikut Tahlilan, Pria dari Malang Kaget Ditusuk Pisau Dapur Tetangga di Rumah, Tewas Saat di RS