Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berawal Suka Corat-coret, Dinar Safitri Kreasikan Doodle dalam Produk Handmade, Kini Dibisniskan

Sejak belia, Dinar Safitri, indie creativepreneur, mengaku memiliki hobi corat-coret untuk mengisi waktu luang.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Melia Luthfi Husnika
ISTIMEWA
Dinar Safitri dan produk-produk handmade bermotif doodle miliknya, DinART. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejak belia, Dinar Safitri, indie creativepreneur, mengaku memiliki hobi corat-coret untuk mengisi waktu luang.

Tak mengira, hobi corat-coret tersebut kini membawanya membuka usaha kreasi doodle dalam beragam produk handmade.

"Saya bikin usaha ini sejak 2013. Sebelumnya, saya seorang pegawai. Lama kelamaan saya merasa bosan. Akhirnya memutuskan untuk bikin sesuatu dari hobi sejak kecil yaitu gambar," ungkap Dinar.

Tunjukkan Eksistensi Seniman Doodle Art di Pameran Doodle Fest Euforia

DinART, inilah nama brand yang ia usung. DinART, ungkap kreator doodle ini, memberi pilihan berbagai produk handmade dengan motif-motif doodle berwarna hitam putih. Mulai dari stiker, notebook, sling bag, round bag, dompet, outer, dan lain sebagainya.

"DinART menjual produk-produk dengan motif doodle. Dulu kalau nggak ada kerjaan, saya suka corat-coret di kertas, akhirnya saya aplikasikan ke produk. Ternyata doodle juga bisa dijadikan bisnis," ungkap Dinar, Rabu (4/9).

Untuk terus dapat survive dalam industri kreatif, Dinar mengatakan, strategi yang ia gunakan ialah konsisten dengan ciri khas motif doodle-nya.

"Ciri khas saya yaitu warna hitam putih. Secara konsisten saya selalu pakai warna ini. Saya ingin mengatakan bahwa meskipun warnanya basic, tapi hasilnya tetap indah. Lagi pula kalau misalnya kita sedang coret-coret kan jarang bawa spidol yang warnanya lengkap," ungkapnya.

Mau Jajal Coret-coret Foto Hasil Profesional? Simak Cara Photo Doodling dari Doodler Surabaya

Selain itu, lanjutnya, ia banyak menghadirkan karakter kartun serta hiasan detail floral dan garis.

"Untuk menemukan style ini, saya menghabiskan lima sketchbook. Saya pilih motif apa yang konsisten saya hadirkan," Dinar menjelaskan.

Selain menghadirkan barang ready stock, produk DinART juga dapat di-custom. Seperti gambar karakter di talenan, pigura, notebook, dan lain-lain.

"Untuk costum, talenan misalnya, caranya langsung siapkan talenan lalu gambar karakter di atasnya. Untuk barang ready stock, terlebih dahulu saya gambar di atas kertas. Kemudian saya scan. Setelah itu, saya pakai jasa printing di atas kain. Baru saya ke penjahit untuk bikin tas, dompet, dan lain sebagainya," ungkapnya.

Produk DinART sebisa mungkin merangkul semua kalangan mulai dari remaja hingga dewasa. Oleh karena itu, harga yang dibandrol juga bervaritif.

"Harga paling murah yaitu Rp 5 ribu untuk produk stiker. Kalau yang paling mahal sekitar Rp 400 ribu yaitu busana," paparnya.

Photo Doodling, Cara Baru Kreatif Desainer Bubuhi Doodle Art ke Foto untuk Hasil Lebih Unik

Melalui hobinya ini, Dinar mengaku bisa mendapatkan omzet mulai Rp 2 juta hingga Rp 7 juta dalam sebulan.

"Paling laris yaitu slingbag. Diminati semua usia mulai dari siswa sekolah, anak kuliah, sampai ibu-ibu," ungkapnya.

Selain dapat dipesan secara online yaitu melalui akun instagram @dinar.safitri, produk-produk DinART juga dapat dijumpai di Artap Cafe & Art Gallery, Jalan Dr Ir H Soekarno no 34 Surabaya.

Selain itu DinART juga dapat dijumpai di Yogyakarta yaitu di MIMOSA AOA Resto & Creative Space Jalan Selokan Mataram No 427 Kaliwaru, Via Via Fairtradeshop Jalan Prawirotaman no 30, dan ARTLINX STORE Jalan Garuda no 70.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved