Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah AKBP Boby Paludin Tambunan Hapus Stigma Begal di Bangkalan, Ingin Pos Anti Begal Dipertahankan

AKBP Boby Paludin Tambunan, Kapolres Bangkalan diperintah untuk segera pergi menduduki Kapolres Jombang. Dia ingin usaha atasi begal terus dilakukan

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Anugrah Fitra Nurani
SURYA/Achmad Faisol
Kapolres Bangkalan AKBP Boby Paludin Tambunan mengecek kesiapan personel di Pos Polisi Desa Sendang Laok Kecamatan Labang, Minggu (30/6/2019) 

TRIBUNMADURA.CO, BANGKALAN - Selama 18 bulan menjabat Kapolres Bangkalan, segudang tantangan dihadapi AKBP Boby Paludin Tambunan.

Bahkan, ia terpaksa perintahkan tembak mati tiga pelaku begal sebagai upaya mengikis stigma masyarakat terkait Bangkalan yang rawan begal.

AKBP Boby Paludin Tambunan tiba di Polres Bangkalan pada 17 Maret 2018. Ia dipromosikan menggantikan AKBP Anissullah M Ridha.

Sebelumnya, AKBP Boby Paludin Tambunan menjabat Kasubdit III Kejahatan dan Kekerasan Ditreskrimum Polda Jatim.

(Pria Bangkalan Embat Motor Pakai Modus Beli Bunga Setahun Lalu, Kepergok Korban Lagi di Mal Surabaya)

Melihat latar belakangnya, pria kelahiran Padang Sidempuan, Sumatera Utara itu dinilai masyarakat sudah 'kenyang' dengan dunia kriminal.

Alumnus Akademi Polisi 1999 itu diharapkan mampu menjawab keresahan masyarakat atas maraknya aksi tindak kejahatan pencurian dan perampasan sepeda motor.

"Saya perintahkan anggota untuk bertindak tegas dan terukur. Bahkan tak segan untuk tembak mati terhadap para pelaku begal," ungkap AKBP Boby Paludin Tambunan kepada Surya melalui sambungan selulernya, Rabu (4/9/2019).

Tindak kejahatan pencurian sepeda motor di Kabupaten Bangkalan terhitung mulai 2015 hingga 2016 mengalami peningkatan.

Dari 36 jenis kejadian kejahatan konvensional, curanmor menempati urutan teratas dengan jumlah 63 laporan di tahun 2015 dan 77 laporan di tahun 2016.

Aksi begal di Kabupaten Bangkalan sempat mereda selama hampir sepuluh bulan selama periode pertengahan 2017-2018.

Itu setelah Polres Bangkalan bertindak represif dengan menembak tembak mati tiga pelaku begal pada pertengahan 2018.

(Sekap dan Menodong Pistol ke Korban, Komplotan Begal Truk di Trenggalek Dibekuk)

Ketenangan masyarakat kembali diguncang serangkaian aksi pelaku begal sadis dengan sasaran mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura pada pertengahan Mei 2019.

AKBP Boby Paludin Tambunan lantas mendirikan tiga pos polisi di jalur rawan begal pada Juni 2019. Sejumlah personel bersenjata laras panjang disiagakan selama 24 jam.

Tiga pos polisi tersebut berada di Jalan Raya Telang Kecamatan Kamal, Jalan Raya Desa Pendabah Kecamatan Kamal, dan Jalan Raya Desa Sendang Laok Kecamatan Labang.

Berselang sebulan kemudian, Polres Bangkalan menggulung empat anggota sindikat begal spesialis kawasan Universitas Trunojoyo Madura pada pertengahan Juli 2019.

"Selain memberikan rasa aman, tiga pos itu sebagai upaya kami mempersempit ruang gerak para pelaku tindak kejahatan," jelasnya.

(Pria Ini Kepergok Begal Motor di Surabaya Dihajar Warga, Polisi Temukan Motor Curian di Rumah Pelaku)

Kini, masa bhakti AKBP Boby Paludin Tambunan sebagai Kapolres Bangkalan segera berakhir.

Seiring dengan terbitnya Surat Telegram (ST) Kapolri bernomor ST/2317/IX/Kep./2019 tertanggal 2 September 2019.

ST Kapolri itu bersamaan dengan mutasi sebanyak 136 perwira polisi berpangkat AKBP di seluruh Indonesia.

"Setidaknya, saya telah sedikit mengikis stigma masyarakat terkait Bangkalan sebagai kawasan rawan begal," terangnya.

AKBP Boby Paludin Tambunan berharap, keberadaan tiga pos polisi itu tetap dipertahankan.

Namun hal itu sepenuhnya ia serahkan kepada kebijakan kapolres penggantinya.

"Tapi saya sarankan agar dipertahankan karena keberadaan tiga pos itu sangat efektif sekali," harapnya.

Hingga saat ini, masyarakat dinilai merasa aman untuk melintasi jalur-jalur menuju kawasan akses Suramadu kendati di malam hari.

Seperti yang disampaikan seorang warga Desa Jaddih Kecamatan Socah.

"Nyaman dan tenang meski malam hari bersepeda motor. Semoga kondisi ini terus terjaga," ungkap pria yang enggan disebutkan namanya.

(Pria Ini Kepergok Begal Motor di Surabaya Dihajar Warga, Polisi Temukan Motor Curian di Rumah Pelaku)

Dalam ST Kapolri itu, Boby dipindah tugas sebagai Kepala polres Jombang. Ia digantikan Kasubdit III Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Rama Samtama Putra.

"Dengan latar belakang beliau (Rama), mudah-mudahan bisa memberikan warna. Semangatnya sama, kreatif, dan semoga lebih hebat dari saya," tuturnya.

Kendati penuh tantangan selama bertugas di Bangkalan, AKBP Boby Paludin Tambunan bersyukur karena merasakan hubungan kekeluargaan yang sangat kental dengan masyarakat.

Terutama bersama para tokoh agama, ulama, pemerintah daerah, hingga unsur forum komunikasi pimpinan Daerah (forkopimda).

"Saya terkesan sekali, terjalin seperti keluarga. Secara pribadi, saya banyak menimba ilmu dari sisi keagamaan," pungkasnya.

Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Bangkalan Iptu Suyitno mengungkapkan, pihaknya menerima ST Kapolri itu pada Selasa (3/9/2019) menjelang petang.

"Untuk jadwal serah terima jabatan belum diketahui. Karena kami harus berkoordinasi di internal dan berkoordinasi dengan (Polres) Jombang," singkatnya.

Reporter: Surya/Ahmad Faisol.

(Berulah, Spesialis Begal Ojek di Kabupaten Pasuruan Didor Polisi, Baru Keluar Penjara Juli 2019 Lalu)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved