Pedagang Kembang di Jalan Kedungdoro Surabaya Bakal Direlokasi, Tempat yang Baru Tak Layak
Pedagang Kembang di Jalan Kedungdoro Surabaya sesalkan rencana relokasi yang bakal dilakukan Pemkot Surabaya.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pedagang Kembang di Jalan Kedungdoro Surabaya sesalkan rencana relokasi yang bakal dilakukan Pemkot Surabaya.
Pasalnya, tempat baru yang disediakan dinilai tidak layak, seperti sulitnya akses masuk dan tak tersedia lahan parkir.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya bakal merelokasi pedagang kembang di Jalan Kedungdoro untuk dipindahkan ke Pasar Kupang.
Hal itu disebabkan, karena mereka dianggap melanggar dua Peraturan Daerah yang berlaku, yakni Perda nomor 10 tahun 2000 tentang ketentuan penggunaan jalan dan Perda nomor 2 tahun 2014 tentang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
Seorang pedagang kembang bernama Sulistadi (42) mengaku tak masalah dengan rencana Pemerintah Kota Surabaya itu.
Namun, tetap saja ia sedikit menyesalkan pemilihan tempat yang dicanangkan sebagai tempat baru bagi pedagang kembang di Jalan Kedungdoro tersebut.
• Dianggap Melanggar Dua Perda, Pemkot Surabaya Bakal Relokasi Pedagang Kembang di Kedungdoro
• KPK: Malang Bisa Jadi Percontohan Kota Anti Korupsi di Indonesia
• Pengamat : Gadaikan SK Pengangkatan DPRD Jatim Hal Yang Tak Patut
"Saya seneng saja. cuma tempatnya begitu," katanya saat ditemui dilapaknya, Jumat (6/9/2019).
Menurutnya, lokasi untuk menampung para pedagang kembang itu tidak layak bagi ia dan belasan pedagang lainnya.
Salah satunya, akses masuk ke lokasi yang sulit dan tak tersedianya lahan parkir bagi pembeli.
Sehingga, ia yang telah 20 tahun lebih menjadi pedagang kembang, mengaku khawatir tak dapat pembeli lagi jika tetap ditempatkan di dalam Pasar Kupang yang dirasa akan mempersulit pembeli.
"Kembangnya lima ribu, aksesnya sulit kayak gitu, siapa nanti yang mau beli. Kita dikasih tempo dua minggu sampai 12 September," keluhnya.
Senada dengan Sulistadi, seorang perempuan yang juga pedagang kembang di Jalan Kedungdoro, Arifa (37) pun mengaku khawatir pemasukannya akan menyusut jika dipindah ke tempat baru yang dirasa aksesnya akan menyulitkan pembeli.
Ia pun sama menyebut, di tempat barunya nanti tidak tersedia lahan parkir yang nyaman buat pembeli, dan hal itu diyakini dapat berpengaruh pada jumlah pelanggannya nanti.
"Orang kan cari parkir yang enak," ujarnya sembari sesekali melayani pembeli di lapak miliknya.