Nurul Ghufron Terpilih Jadi Pimpinan KPK Sepekan Sebelum Ulang Tahun
Terpilih sebagai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2019 - 2023 seakan menjadi kado untuk Nurul Ghufron, pengajar di Universitas Jember
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Terpilih sebagai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019 - 2023 seakan menjadi kado untuk Nurul Ghufron, pengajar di Universitas Jember (Unej) yang juga Dekan Fakultas Hukum Unej.
Sebab lelaki kelahiran Sumenep itu bakal berulangtahun 22 September, atau sepekan setelah pengumuman hasil pemungutan suara di Komisi III DPR RI, Jumat (13/9/2019).
Ghufron terlahir pada 22 September 1974. Pada 22 September 2019 nanti, dia bakal berusia 45 tahun. Ghufron menjadi komisioner terpilih KPK termuda di antara lima komisioner.
Surya berbincang dengan Ghufron melalui sambungan telepon setelah anggota Komisi III memilih lima orang yang bakal memimpin KPK 2019 - 2023, Jumat (13/9/2019).
Perbincangan dilakukan melalui saluran telepon karena dia masih berada di Jakarta. Sehari-hari, lelaki yang memiliki jabatan akademik Lektor Kepala di Unej tersebut, tinggal di Kelurahan Tegalgede Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
"Masih berada di Jakarta. Saya memantau sampai pemilihan di KOmisi III. Alhamdulillah, setengah tidak menyangka terpilih sebagai pimpinan KPK periodde 2019 - 2023," kata Ghufron.
• Nurul Ghufron Tetap Akan Ikuti Presentasi Visi dan Misi Bacarek Universitas Jember
• Rudapaksa 19 Anak Kecil Selama 11 Tahun, Begini Cara Tukang Rongsokan Itu Gaet Mangsanya
• Bermodus Jadi Pegawai Dishubla, Pria Surabaya Nekat Gelapkan Alat Musik, Korban Rugi Jutaan Rupiah
Lokasi 'pemantauan' Ghufron atas hasil di Komisi III terbilang 'anti-mainstream'.
"Saat pengumuman saat sedang baca tahlil di Cikini," imbuhnya. Tempat yang dimaksudnya adalah area makam Habib Abdurrahman bin Abdullah Al-Habsyi atau Habib Cikini. Ghufron bersama beberapa rekannya sedang melakukan ziarah kubur di makam penyebar Islam tersebut.
"Saya mendengar kabar lolos sebagai lima pimpinan KPK pukul 00.30 Wib," imbuhnya kepada Tribunjatim.com.
Setelah mendengar kabar tersebut, dia pun menunaikan Salat.
Perbincangan Surya kemudian berlanjut kepada apa yang akan dia lakukan setelah mengemban jabatan pada Desember 2019 nanti. Langkah pertama yang akan dia lakukan yakni melakukan konsolidasi di internal KPK.
"Pertama berkoordinasi di antara pimpinan KPK, untuk menyamakan visi. Kedua, menyolidkan internal KPK, tubuh KPK karena saya mendengar ada beberapa friksi di internal KPK. Penyolidan itu terutama untuk tugas-tugas pencegahan dan penindakan," tegas Ghufron kepada Tribunjatim.com.
Surya juga bertanya perihal lembaga antirasuah RI yang kini sedang disorot tersebut. Termasuk tudingan adanya upaya pelemahan terhadap KPK. Secara tegas Guhfron mengatakan, dirinya bersama pimpinan KPK akan menjawab semua tudingan dengan kinerja terbaik.
"Sorotan publik, baik yang memuji maupun yang mencela akan menjadi amunisi bagi kami. Kami akan menunjukkan dengan kinerja untuk menjawab keraguan tersebut. Ini akan menjadi cambuk bagi komisioner terpilih," tegasnya.
Karenanya, selaku hasil dari sebuah pemilihan, tentunya dia menghormati hasil dari Komisi III DPR RI. Dia akan menjalankan amanah tersebut. Dia mengakui ada pihak-pihak yang senang dan tidak senang dengan hasil yang diputuskan oleh Komisi III.