Kemarau Panjang, Kekeringan Melanda 25 Desa di 10 Kecamatan di Tuban
Kemarau panjang masih berlangsung di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Puluhan desa di sejumlah kecamatan masih terdampak kekeringan.
Penulis: M Sudarsono | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Kemarau panjang masih berlangsung di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Minggu (22/9/2019).
Puluhan desa di sejumlah kecamatan masih terdampak kekeringan.
Data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban menunjukkan, ada 25 desa di 10 kecamatan yang dilanda krisis air.
Jumlah itu bertambah dibandingkan dengan data BPBD Kabupaten Tuban per Selasa (3/9/2019), yang terdapat 20 desa di 8 kecamatan yang terdampak kekeringan.
• Konvoi Diduga Oknum Pendekar di Tuban Rusak Warung Warga, Polisi: Massa Janji Ganti Rugi
• 8 Pasangan Bukan Suami Istri Terciduk Razia Hotel di Tuban, Digelandang ke Kantor Satpol PP
• Mau Menyalip, Pengendara Motor Asal Bojonegoro Tewas Terlindas Truk Gandeng di Gresik
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Emil Pancoro mengatakan, di awal bulan lalu ada Desa Genaharjo, dan Jadi, Kecamatan Semanding yang mengalami krisis air.
Lalu ada Desa Grabagan, Ngandong, Waleran, dan Gesikan, Kecamatan Grabagan, kemudian Desa Dagangan, Pacing, Sembung, Kumpulrejo, Kecamatan Parengan, dan ada tambahan Desa Brangkal.
Berikutnya Desa Punggulrejo, Kecamatan Rengel, serta desa Gaji, Kecamatan Kerek.
Kemudian Desa Jatisari, Sendang, Medalem, dan Sidoharjo, Kecamatan Senori, dan ada tambahan Desa Wanglukulon.
Ada lagi Desa Nguluhan dan Tanggulangin, Kecamatan Montong, Desa Jombok dan Desa Bader, Kecamatan Jatirogo, lalu ada tambahan Desa Jatiklabang.
Terbaru yaitu Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak, dan Desa Menilo, Kecamatan Soko.
• Massa yang Diduga Oknum Pendekar Rusak Warung dan 5 Sepeda Motor di Tuban, Dua Orang Luka
• BPBD Gencar Distribusikan Bantuan Air Bersih ke Wilayah Kekeringan di Kabupaten Nganjuk
"Sekarang 25 Desa di 10 Kecamatan yang terdampak kekeringan, awal bulan 20 desa di 8 kecamatan. Jadi bertambah ya untuk yang terdampak kekeringan," ujar Emil Pancoro kepada wartawan, Minggu (22/9/2019).
Dia melanjutkan, untuk mengatasi kekeringan tersebut, BPBD Kabupaten Tuban terus melakukan dropping air bersih untuk memenuhi kebutuhan air warga terdampak.
Tiga unit armada tangki air bersih dikerahkan setiap harinya di wilayah terdampak kekeringan.
Dengan bertambahnya jumlah desa yang mengalami kekeringan tersebut, maka pihak BPBD berencana untuk memaksimalkan seluruh armada yang dimiliki untuk dropping air.
"Jika armada mobil tangki air kita kurang, maka sewa menjadi opsi, karena wilayah yang terdampak semakin meluas, kita siap untuk itu," pungkasnya. (M Sudarsono)
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: