Awas, Pil Koplo Kini Dibungkus Mirip Permen, Polres Blitar: Kami Amankan 849 Butir
Masyarakat Kabupaten Blitar wajib waspada, Polres Blitar mengamankan pengedar narkoba jenis double L dibungkus mirip permen dengan harga murah
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Masyarakat Kabupaten Blitar wajib waspada. Saat ini beredar pil koplo yang dibungkus mirip seperti permen.
Remaja dan pelajar menjadi pangsa pasarnya. Si pengedar sengaja membuat kemasan dengan paket hemat.
Tujuannya, agar harganya terjangkau dengan uang jajan anak-anak. Yakni, itu dijual dengan harga Rp 25.000 per bungkus atau berisi 10 butir.
Katanya, dengan harga segitu, anak-anak bisa beli dengan cara patungan.
(Pengedar Narkoba di Sidoarjo Diringkus Polisi, Punya 3 Senjata Api)
Itu terungkap ketika petugas menangkap M Rozikin (26), warga Desa Siraman, Kecamatan kesamben, Kabupaten Blitar, Senin (7/10) malam kemarin.
Ia ditangkap di Pasar Kesamben, diduga sedang bertransaksi. Karena itu, petugas mengamankan pil dobel L sebanyak 894 butir di rumah pelaku.
"Saat kami tangkap, hanya kami temukan pil koplo sebanyak 17 butir. Itu kami temukan di saku celananya," ujar AKP Didik Suhardi, Kasat Narkoba Polres Blitar.
Untuk menangkap M Rozikin, petugas harus membuntutinya sejauh 5 km, mulai dari rumahnya sampai di Pasar Kesamben.
Malam itu, ia naik sepeda motor Honda Scoopy, dan sempat berputar-putar di Terminal Kecamatan Kesamben.
Entah mencari seseorang atau janjian dengan calon pembelinya, ia kemudian berhenti di timur pasar atau di depan Balai Desa Kesamben.
"Memang, setiap malam di jalan timur Pasar Kesamben, ramai para pedagang. Terutama penjual sayur-sayuran. Nah, dia membaur di situ, seperti sedang mencari seseorang," ujarnya.
(Kepergok Simpan Narkoba di Celana, Pria Surabaya Dibekuk Polisi di Malang, 8,77 Gram Sabu Disita)
Karena tak jelas mau ke mana dan petugas khawatir kabur, ia langsung ditangkap.
Begitu digeledah, petugas menemukan pil koplo sebanyak 17 butir.
"Yang 10 butir dikemas seperti permen, dengan dilapisi bungkus grenjeng bekas rokok. Sedang, yang tujuh butir, ditaruh plastik kecil," ucap Didik.
"Katanya, yang tujuh butir itu buat bonus bagi para pembeli. Yakni, setiap pembeli bisa mencicipi satu butir, buat tester," ungkapnya.
Setelah menangkapnya di jalan, petugas menggeledah rumahnya dan ditemukan sebanyak 894 butir, yang disimpan di atas lemari kamarnya.
"Saat ini, itu masih kami kembangkan, terutama dapat barang dari mana," pungkasnya.
Reporter: Surya/Imam Taufiq