Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kondisi Wamena Papua Berangsur Pulih Pasca Kerusuhan, Pengungsi Asal Jatim Sebut Enggan Kembali

Kondisi Wamena di Papua berangsur membaik, meski begitu pengungsi asal Jatim menyatakan enggan kembali

Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM/AMINATUS SOFYA
Sali (38), warga Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang ketika tiba di Bakorwil Malang setelah menempuh perjalanan 8 jam dari Wamena, Papua. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aminatus Sofya

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Dua pekan setelah kerusuhan, kondisi di Wamena, Papua berangsur membaik.

Namun sebagian pengungsi, enggan kembali ke ibu kota Kabupaten Jayawijaya itu.

“Saya trauma. Saya tidak ingin kembali,” ujar Nisi ketika ditemui di Lanud Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang, Rabu (9/10/2019).

Nisi adalah perantau asal Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Kisah Sali, Korban Kerusuhan Wamena yang Selamat dari Pembakaran, Kabur dan Sembunyi di Got 6 Jam

Ia merupakan satu di antara pengungsi dari Wamena yang tiba di Lanud Abdulrachman Saleh hari ini.

Meskipun tak mengalami hal mengerikan seperti pembakaran rumah, Nisi mengatakan suasana kerusuhan di Wamena sangat mencekam.

Perempuan 43 tahun itu melihat rumah-rumah dibakar dan mendengar banyak orang dibunuh.

Ia pun akhirnya memutuskan kembali ke Jawa Timur dan meninggalkan harta bendanya yang ada di Wamena.

Kisah Korban Kerusuhan Wamena yang Eksodus Pakai Kapal Motor, Hartanya 60 Juta Ludes Dibakar Massa

“Cuma bawa baju seadanya. Motor sudah saya tinggal. Sudah ndak mikir harta asal bisa pulang,” cerita Nisi.

Nisi mengaku mengungsi di Kodim selama sembilan hari sejak kerusuhan pecah.

Setelah itu, ia diantar dan diterbangkan ke Jayapura.

Di sana, ia menunggu giliran agar bisa kembali ke Jawa Timur.

“Di Jayapura kan antre. Akhirnya baru pulang sekarang,” ujarnya.

Pengungsi lain, Sali menyatakan hal serupa.

Kisah Abdul Muni, Warga Pamekasan Lolos Kerusuhan Wamena, Kios Dibakar & Sembunyi di Plafon Rumah

Pria 38 tahun ini nyaris menjadi korban pembakaran setelah puluhan massa mengepung rumahnya di Jalan SD Percobaan.

“Saya lari dan sembunyi di dalam got. Penuh lumpur dan sampah tidak masalah,” kisah Sali.

Sali juga ogah kembali Wamena. Rasa Trauma yang cukup mendalam masih membekas dalam memorinya.

“Mending saya cari pekerjaan di kampung,” katanya.

323 orang kembali pulang

Gelombang pengungsi dari Wamena, Papua kembali tiba di Lanud Abdulrachman Saleh.

Pemulangan ini merupakan yang ketiga kali.

Sebelumnya, 120 pengungsi tiba di Malang dan disambut oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Kisah Neti, Ngungsi di Kantor Polisi Hindari Kerusuhan Wamena dalam Kondisi Hamil 2 Bulan

Sehari setelahnya yakni Kamis (3/10/2019), 107 pengungsi yang diterbangkan dari Jayapura menyusul mendarat di Bhumi Arema.

“Hari ini ada 96 orang yang tiba dari Wamena. Kalau ditotal berarti sudah 323 orang mendarat di Lanud Abd Saleh,” tutur Kapentak Lanud Abdulrachman Saleh, Letkol (Sus) Dodo Agusprio.

Dodo Agusprio tidak dapat memastikan kapan gelombang pengungsi akan habis.

Yang jelas kata dia, Lanud Abdulrachman Saleh menerima dengan kedatangan para pengungsi.

“Yang jelas kemarin Pemprov Jatim mau mengembalikan mereka ke rumah masing-masing. Kami juga menyambut dengan baik,” ucapnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved