Waspada DBD Jelang Musim Hujan, Dinkes Kota Blitar Siapkan Program Satu Rumah Satu Jumantik
Dinkes Kota Blitar juga menyiapkan program satu rumah satu petugas juru pemantau jentik (jumantik) untuk mencegah penyebaran DBD.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar mengimbau masyarakat waspada dengan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) menjelang musim hujan.
Dinkes Kota Blitar juga menyiapkan program satu rumah satu petugas juru pemantau jentik (jumantik) untuk mencegah penyebaran DBD.
"Sebentar lagi musim hujan, biasanya kasus DBD naik saat musim hujan. Kami minta masyarakat lebih waspada," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Blitar, Didik Jumianto, Jumat (18/10/2019).
Didik Jumianto mengatakan, kasus DBD di Kota Blitar tahun ini (2019) naik dibandingkan tahun lalu (2018).
Sejak Januari-Oktober 2019 ini sudah terdapat 248 kasus DBD di Kota Blitar. Sedangkan sepanjang 2018, Dinkes Kota Blitar mencatat ada 149 kasus DBD.
• Depresi, Ibu Asal Malang Ajak Anaknya Berusia 5 Tahun Panjat Patung Bung Karno di Blitar
• VIRAL Anak Jual Ibu Rp 10 Ribu karena Penyakitan, Polisi Blitar Gerak Cepat, Pemilik Akun Terkuak?
"Angka kasus DBD tahun ini naik jika dibandingkan tahun lalu. Untuk itu, kami mengadakan program satu rumah satu jumantik sebagai upaya pencegahan penyebaran DBD," ujar Didik Jumianto.
Dikatakannya, untuk sementara gerakan satu rumah satu jumantik diterapkan di dua kelurahan. Yaitu, di Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul, dan Kelurahan Karanglo, Kecamatan Sananwetan.
Dua kelurahan itu menjadi percontohan untuk gerakan pemberantasan jentik lewat program satu rumah satu petugas jumantik.
Didik Jumianto berharap, program satu rumah satu petugas jumantik bisa mencegah penularan penyakit DBD saat musim hujan datang.
• VIRAL Kucing Dicekoki Ciu hingga Bikin Netizen Marah, Para Pecinta Kucing Laporkan Pelaku ke Polisi
• Disperindag Sudah Siapkan Rp 3 M, Relokasi Pedagang Loak Pasar Templek Kota Blitar Batal Tahun ini
"Ke depan, semua kelurahan menerapkan program satu rumah satu petugas jumantik. Itu upaya kami untuk pemberantasan sarang nyamuk di Kota Blitar," katanya.
Sekadar diketahui, Kota Blitar termasuk wilayah endemis DBD.
Hal itu terlihat dari penyebaran DBD di masing-masing kelurahan.
Dari 21 kelurahan, sebanyak 17 kelurahan merupakan wilayah endemis DBD. Di 17 kelurahan itu selalu ditemukan kasus DBD tiap tahunnya.
Sedangkan kasus DBD di empat kelurahan lainnya tergolong sporadis.
Keempat kelurahan itu tidak selalu ditemukan kasus DBD tiap tahunnya.
Keempat kelurahan yang tidak masuk endemis, yakni, Tlumpu, Karangsari, Rembang, dan Klampok. (Samsul Hadi)
• Kenalkan Diri Jadi Bakal Calon Bupati Blitar, Abdul Aziz Bagi-bagi Voucher Diskon Belanja UMKM
• Pelatih Timnas U-19 China Sebut Timnas Besutan Fakhri Husaini Lebih Bagus dari Timnas U-19 Dulu
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: