Wilayah Terdampak Kekeringan di Tulungagung Meluas, Kini Menjadi 12 Desa
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, memberangkatkan 10 tangki bantuan air bersih dari Bank Mandiri Tulungagung.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, memberangkatkan 10 tangki bantuan air bersih dari Bank Mandiri Tulungagung, Selasa (22/10/2019).
Bantuan ini untuk merespons dampak kekeringan yang meluas di Tulungagung, yakni dari 9 desa yang kesulitan air bersih, menjadi 12 desa.
Tiga desa terbaru yang terdampak kekeringan ini adalah Desa Picisan Kecamatan Sendang, Desa Mulyosari dan Sidomulyo di Kecamatan Pagerwojo.
“Secara jumlah sebenarnya mengalami penurunan jika dibanding tahun 2018. Tahun lalu ada 16 desa, tahun ini turun jadi 12 desa,” terang Maryoto Birowo.
Tiga desa tambahan ini berada di wilayah barat laut Kabupaten Tulungagung, di kaki Gunung wilis yang selama ini dikenal kaya sumber air.
• Urine Dua Anggota DPRD Tulungagung Mengandung Morfin dan Benzodiazepine, Sebut Konsumsi Obat Dokter
• Kebakaran Hutan Kembali Terjadi di Gunung Wilis Kediri, Pemadaman Tak Maksimal Karena Medan Berbukit
Namun kali ini, tiga desa itu terdampak kekeringan, karena sumber air yang turun jauh.
Akibatnya, meski sudah dilalui pipa HIPPAM (Himpunan Penduduk Pengguna Air Minum), namun karena debit air berkurang, maka tidak bisa dialirkan ke tiga desa ini.
“Solusinya kami kirim air setiap kali ada permintaan dari desa-desa ini,” tambah Maryoto Birowo.
Banyak desa di wilayah pegunungan di Tulungagung yang terdampak kekeringan setiap tahun.
Pemkab Tulungagung telah membangun embong dan tendon air agar bisa dimanfaatkan di masa kekeringan.
Selain itu, sejak tahun 2016 hingga 2018 juga dilakukan pipanisasi dari sumber air ke permukiman warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencara Daerah (BPBD) Tulungagung, Suroto menimpali, pipanisasi dilakukan atas pendanaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
• Warga Tulungagung Sambat Kelilipan dan Mata Perih Gegara Abu Tipis Beterbangan Dampak Karhutla
• Musim Kemarau, Ikan di Sungai Brantas Lemas, Warga Ramai-ramai Terjun ke Sungai
Setiap tahun ada sekitar 100 keluarga yang bisa dialiri air bersih dari kegiatan pipanisasi ini.
Dampak pipanisasi ini yang sekarang dirasakan oleh warga, dengan menurunnya jumlah daerah terdampak kekeringan.
“Terutama wilayah kecamatan Pucanglaban dan Tanggunggunung. Tapi tahun ini sudah tidak ada lagi anggaran untuk pipanisasi,” ungkap Suroto.