Info Sehat
Cara Menghadapi Anak Beranjak Remaja di Masa Pubertas dan Mulai Mengenal Cinta Menurut Psikiater
Berikut cara menghadapi anak remaja yang beranjak dewasa dan mulai mengenal cinta menurut psikiater. Simak selengkapnya!
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sumira (41) merasa bingung menghadapi anak perempuannya.
Pasalnya, anak pertamanya yang tengah duduk di bangku kelas 7 SMP itu sedang mengalami masa pubertas.
Anaknya itu pun mulai lebih suka keluar dengan teman-temannya dan mulai menyukai lawan jenis.
"Usianya sekarang 13 tahun. Dia sekarang mulai memperhatikan penampilan. Beberapa kali saya tahu dia berkirim pesan singkat kepada teman laki-lakinya," ungkap Sumira.
Lanjutnya, ia pun merasa bingung untuk menghadapinya.
• 3 Tips Menjaga Tubuh Terhindar dari Dehidrasi saat Puncak Kemarau Menurut Dokter, Simak!
Di satu sisi, ia merasa itu merupakan hal yang wajar.
Di sisi lain, ia takut anaknya berbuat hal yang buruk.
"Kan takut ya, pergaulan sekarang semakin tidak karuan, sebagai orangtua wajar kalau khawatir seperti ini," katanya.
Psikiater anak dan remaja RSUD Dr Soetomo, Dr Yunias Setiawati SpKJ (K) mengatakan, pada usia remaja awal, yaitu antara 13-15 tahun, wajar jika anak mulai tertarik kepada lawan jenis.
"Remaja, menurut Erik Erikson, sedang berada pada tahap mencari identitas diri. Selain dari segi fisik, mereka juga mengalami perubahan dalam segi emosional. Mereka mulai menentang, memisahkan diri dari orangtua, serta bergaul dan tertarik kepada lawan jenis," terang Yunias.
Menurut Yunias, untuk menghadapi anak yang beranjak remaja dan mulai tertarik kepada lawan jenis, orangtua harus memahami fase perkembangan anak itu.
• INFO SEHAT HARI INI - 5 Cara Mengobati Sakit Kepala Sebelah atau Migrain, Tak Perlu Minum Obat!
"Dalam tahap ini, orangtua berperan sebagai teman si anak. Artinya, orangtua harus memberi kesempatan dan menjadi pendengar," tuturnya.
Hubungan yang baik antara orangtua dan anak, akan menciptakann self-concident, self-esteem, self-reliance, dan self-concept baik.
"Selain memposisikan sebagai teman, sebaiknya juga sambil mencari informasi tentang teman dekat atau pacar si anak. Bila perlu, undang si pacar makan bersama di rumah agar orangtua lebih mengenal. Apabila dirasa hubungan mereka tidak baik, maka nasehati mereka secara baik-baik," paparnya.
Hubungan antara sepasang remaja dikatakan normal apabila bisa meningkatkan prestasi, membuat semangat belajar, dan memicu untuk aktif bersosialisasi dengan teman.
• 4 Tips Menolong Teman yang Depresi, Termasuk Jangan Menceramahi soal Masalahnya!