Lima Tips Agar Kamu Merasa Sejuk Saat Cuaca Panas di Jawa Timur
Sejak beberapa hari terakhir, sebagian penduduk Indonesia mulai merasakan suhu panas yang terjadi saat siang hingga malam hari.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sejak beberapa hari terakhir, sebagian penduduk Indonesia mulai merasakan suhu panas yang terjadi saat siang hingga malam hari.
Masyarakat pun, banyak mengunggah keluhan mengenai fenomena peningkatan suhu ke media sosial, seperti twitter dan instagram
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menjelaskan bahwa penyebab cuaca panas ini adalah pergerakan matahari berada di belahan Bumi selatan.
Posisi semuanya, ada di dekat Indonesia. Maka wilayah seperti Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara terimbas suhu yang jauh lebih panas dari biasanya.
Menyikapi hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang memberikan lima tips agar masyarakat dapat beraktivitas maksimal di tengah cuaca panas.
Salah satunya adalah meminum cukup air agar tidak dehidrasi.
"Cuaca panas membuat tubuh lebih mudah mengeluarkan keringat yang bisa menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan," tutur Analis Bencana BPBD Kota Malang, Mahfuzi, Minggu (27/10/2019).
"Jika ingin tetap segar dalam cuaca panas, maka harus banyak minum air putih walaupun tidak merasa haus," tambahnya.
Adapun yang kedua ialah sebaiknya tidak melakukan aktivitas di luar ruangan pada pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB.
Jika terpaksa harus berada di luar ruangan, masyarakat diminta menggunakan payung atau topi sebagai pelindung.
"Sedapat mungkin tak mengenakan pakaian berwarna hitam yang menyerap radiasi. Pakai saja kaos yang mudah menyerap keringat," paparnya.
(Pembuluh Darah Pecah saat Minum Air Dingin di Cuaca Panas? Simak Penjelasan Dokter)
Apabila selesai beraktivitas di luar dan berkeringat, Mahfuzi mengimbau jangan langsung mandi.
"Suhu dingin yang berasal dari air dapat mempersempit pembuluh darah dan memicu suhu tubuh terus naik," ucap Mahfuzi.
"Hal ini dapat menyebabkan panas tubuh tertahan dan mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah," kata dia.
Mahfuzi mengatakan cuaca panas ini diprediksi berlangsung selama sepekan hingga akhir Oktober 2019.
Namun, tidak ada salahnya masyarakat terus mengamati tanda-tanda alam serta memperhatikan seruan dari BMKG/BPBD.
(Pentingnya Pakai Kacamata Anti Radiasi dan Pelembab di Cuaca Panas Menurut Dokter, Simak!)