Kuliner Jatim
Suasana Tempo Dulu di Pasar Tradisional Papringan Kediri, Kalau Jajan Pakai Kepingan Uang Koin
Nostalgia zaman jadul di Pasar Papringan Kediri mulai dari lokasi pasar, baju pedagang, dan makanannya.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Ficca Ayu Saraswaty
TRIBUNJATIM.COM - Beberapa orang mungkin
• Pasar Papringan di Kediri Jadi Andalan Desa Wisata Jambu
sudah malas ke pasar dan lebih memilih supermarket untuk tempat belanja.
Namun, apa jadinya kalau sebuah pasar disulap menjadi tempat wisata yang menarik?
• Usung Tagline Have Fun Among the Skies, Heha Sky View Tawarkan Pemandangan Jogja dari Ketinggian
Tentu, ini yang menjadi daya tarik masyarakat untuk mulai melirik pasar sebagai tempat berbelanja di samping sumpermarket.
Pasar yang satu ini jelas berbeda dari pasar pada umumnya.
Pasar Papringan Kediri merupakan salah satu keunggulan bagi masyrakat Kediri utamanya di desa Jambu, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Pasar ini selalu ramai didatangi pengunjung dalam atau luar kota.
Menurut pengunjung yang sudah pernah datang kesana, lebih baik untuk datang pagi.
Pagi adalah waktu terbaik karena kalau siang mungkin sudah terlalu ramai.
Untuk jam bukanya sendiri, Pasar Papringan hanya buka pada hari Sabtu-Minggu / tanggal merah).
• Desa Wisata Joho Kabupaten Kediri Tawarkan Wisata Edukasi Bikin Tiwul
Penjual disana kebanyakan ibu-ibu dan semuanya sangat ramah.
Para pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp 5.000,00 dengan rincian Rp 2.000,00 untuk tiket masuk dan Rp 3.000,00 untuk ditukar dengan 1 keping koin yang nantinya bisa ditukar cemilan dengan harga yang sama.
ibu.nya ramah2.
Pembungkus makanan pun adalah bahan yang ramah lingkungan, tanpa plastik.
Disana kalian bisa menemukan makanan dan minuman lokal yang mungkin sudah sulit ditemukan di pasar-pasar biasanya.
• Desa Wisata Kemirigede Blitar, Keindahan Hutan Pinus & Kesejukan Udaranya Jadi Daya Tarik Wisatawan
Contohnya nasi ampok jagung, nasi tiwul, cenil, rujak uleg, jenang grendul dan dawet ayu.
Ada pula menu masa kini seperti susu kambing etawa, aneka es jus, aneka jenis jenang, krupuk dan srabi.
Suasana pasar tradisional ini jugamengingatkan kita pada kondisi pasar pada tempo dulu sekitar tahun 1960-an.
Perempuan yang menjual dagangan di pasar semuanya mengenakan busana zaman dahulu, pakaian bawah kain kemben jarit dipadu dengan baju lorek lengan panjang dengan belahan dada terbuka yang biasa dipakai perempuan Jawa zaman dahulu.
Termasuk lapak atau tempat berjualan memakai lincak bambu sederhana.
Wadah-wadah untuk berjualan juga banyak mengadopsi peralatan gerabah tanah liat serta anyaman bambu seperti besek, wakul dan keranjang.
• Kampung Lebah Desa Wisata Joho Kediri Tawarkan Edukasi Mengolah Madu
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Pasar Papringan di Kediri Jadi Andalan Desa Wisata Jambu