Sempat Diguyur Hujan, Suplai Air Bersih ke Daerah Kekeringan di Trenggalek Terus Berlanjut
Kabupaten Trenggalek sempat diguyur hujan deras beberapa kali dalam sepekan terakhir.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Kabupaten Trenggalek sempat diguyur hujan deras beberapa kali dalam sepekan terakhir.
Tapi, hujan yang terjadi setelah musim kemarau panjang itu belum berdampak pada masalah kekeringan di kabupaten tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek masih rutin mendistribusikan air bersih ke desa-desa kekeringan hingga saat ini.
"Masih suplai, antara empat sampai lima tangki per hari. Tapi kami lihat juga kondisi. Kalau tujuannya daerah pegunungan yang sumber airnya agak jauh dan medan ekstrem, bisa tiga tangki sehari," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Trenggalek Tri Puspitasari, Kamis (10/11/2019).
Surat permintaan air bersih dari 60 desa yang tersebar di seluruh kecamatan di Trenggalek juga masih terus berjalan.
Surat tanggap dalurat kekeringan juga masih berlaku hingga 30 November mendatang.
• Kumpulan Pembunuhan Sadis Oleh Anggota Keluarga, dari Racun Sianida hingga Dikubur di Musala
• Hilangnya Mahasiswa UB, Abdul Aziz: InstaStory Terakhirnya Hanya Satu Kata, Diduga Minta Tolong
• Ini 5 Lokasi Bersejarah di Surabaya yang Kini Menjelma Menjadi Museum, Ayo Dikunjungi!
BPBD, kata Tri, akan berpedoman pada penentuan musim oleh Badan Meteorologi Klimotologi dan Geofisika (BMKG).
Berdasarkan prakiraan terakhir yang diterima BPBD dari BMKG, awal musim penghujan diprediksi terjadi pada akhir November atau awal Desember.
"Kalau BMKG menginformasikan sudah musim penghujan, dan hujan sudah terus-terusan serta memberi pengaruh ke masyarakat, baru kami putuskan (langkah selanjutnya)," sambung Tri kepada Tribunjatim.com.
Menurut laporan yang ia terima, hujan yang terjadi beberapa kali di awal pekan ini belum berdampak signifikan terhadap sumber air warga.
Sumur-sumur di rumah masih banyak yang belum mengeluarkan air seperti saat musim penghujan datang.
"Tapi hujan kemarin juga lumayan. Karena sebelumnya panasnya berkepanjangan," ujarnya kepada Tribunjatim.com.
Untuk saat ini, BPBD memanfaatkan dana biaya tidak terduga dari APBD kabupaten senilai Rp 1,2 miliar untuk mengatasi masalah kekeringan yang ada. (aflahulabidin/Tribunjatim.com)