Hari Pahlawan
Cerita Bersama Anak Istimewa 'Festival Dongeng Surabaya', Sebarkan Semangat di Hari Pahlawan
Suka cita begitu terasa dalam kegiatan Cerita Bersama Anak Istimewa Festival Dongeng Surabaya yang berlangsung di Royal Plaza Surabaya
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Suka cita begitu terasa dalam kegiatan Cerita Bersama Anak Istimewa Festival Dongeng Surabaya yang berlangsung di Royal Plaza Surabaya, Minggu (10/11/2019).
Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan ini, puluhan anak berkebutuhan khusus berkumpul dan menikmati pertunjukan dongeng yang digelar oleh Kumpul Dongeng Surabaya.
Satu di antaranya Akma Zaki, bocah 12 tahun yang merupakan penyandang cerebral palsy.
Ditemani orang tua dan adiknya, ia tampak asik melihat dan merespons dongeng yang dipertunjukkan.
• Hotman Paris Singgung Kasus Kopi Sianida, Unggah Video Viral, Ayah Mirna Salihin Nikahi Wanita Muda?
"Zaki memang sudah sering menonton pertunjukan dongeng. Menurut saya, dongeng sangat penting karena mengajarkan moral dengan cara yang mudah dipahami," ungkap Anjar, ibu Zakki.
Kali ini, lanjutnya, anaknya sangat antusias. Ia bahkan ikut maju ke panggung untuk bernyanyi bersama.
Kali ini para pendongeng mengusung kisah-kisah yang mengajarkan tentang toleransi, seperti kisah persahabatan dan toleransi antara bebek dan teman-temannya.
Kisah tersebut diangkat dari cerita yang dimuat dalam buku Indika Foundation.
• Ardi Bakrie Bagikan Video Goyang Ubur-ubur Bareng Mikha, Keberadaan Nia Ramadhani Dipertanyakan
Dengan ekspresi, gerakan, dan lagu, para pendongeng dari Kumpul Dongeng Surabaya berhasil mengemasnya secara menarik.
Bukan tanpa alasan, Inge Ariani, Koordinator Kumpul Dongeng Surabaya mengatakan, toleransi dipilih karena merupakan nilai yang perlu diajarkan sejak dini.
"Saat ini, toleransi sangat dibutuhkan. Nilai ini harus ditanamkan kepada anak-anak. Sekarang juga banyak perpecahan karena perbedaan," ungkap Inge ditemui di sela acara.
Lanjutnya, pihaknya memilih mengajak anak-anak berkebutuhan khusus karena ingin menebarkan cerita kepada semua anak.
"Hari ini, kami menebarkan cerita kepada para ABK. Kami ingin semua anak menikmati dongeng karena dongeng untuk semua," ungkapnya.
• Kirab Bendera Merah Putih Raksasa Warnai Peringatan Hari Pahlawan 10 November di Kota Malang
Menurutnya, tidak ada perbedaan antara ABK dan anak pada umumnya. Ia merasa semua anak sama-sama suka berimajinasi.
"Hanya saja untuk ABK, harus lebih banyak berinteraksi untuk menjaga konsentrasi mereka," ungkap Inge.