Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemprov Jatim Lakukan Uji Lab Tahu Tropodo yang Diproduksi Pakai Bakar Sampah Plastik

Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah mengadakan penelitian dan uji laboratorium untuk produk tahu hasil industri kecil menengah di Tropodo Sidoarjo

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM/KUKUH KURNIAWAN
Cerobong asap dari beberapa pabrik tahu yang berada di Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Sidoarjo, Selasa (19/11/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur kini tengah mengadakan penelitian dan uji laboratorium untuk produk tahu hasil industri kecil menengah di Tropodo Sidoarjo.

Pemprov tengah mengadakan uji apakah ada pengaruh berbahaya pada hasil produksi tahu yang proses pembuatannya menggunakan sampah plastik sebagai bahan bakar utamanya.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sabtu (23/11/2019). Ia menjelaskan bahwa rapat intensif terus dilakukan dengan melibatkan lintas sektor.

Mulai Balai Besar Kementerian Pertanian, Unair, Dinas Peternakan, BPOM, Dinas Lingkungan Hidup dan juga Dinas Kesehatan.

"Sampai kemarin juga masih rapat lagi. Tim dari Kementerian Pertanian bahkan lengkap dari Jakarta datang ke sini. Kita ingin melakukan identifikasi tahu yang dipakai pakai sampah plastik itu bagaimana kandungannya," kata Khofifah kepada Tribunjatim.com.

Menteri Desa PDTT Minta Pemerintah Beri Solusi Pabrik Tahu Tropodo, Jangan Korbankan Pengusaha

Sorang Dokter Wanita Siap Maju di Pilkada Gresik 2020, Ini Targetnya

Ketua DPD RI LaNyalla Resmikan Pabrik Cerutu di Jember, Daerah Kompak Tingkatkan Kemudahan Berusaha

Sebagaimana diketahui, ada banyak pengusaha industri IKM tahu di Tropodo. Yang selama ini sengaja menggunakan sampah plastik kering yang dihasilkan dari limbah bahan baku pabrik kertas setempat. Sampah plastik digunakan sebagai bahan bakar lantaran murah dan bisa menciptakan bara api.

"Kita masih berproses di laboratorium. Jadi kita tunggu dulu hasil identifikasinya," tegas Khofifah kepada Tribunjatim.com.

Selain itu Pemprov juga sudah melakukan audiensi dengan para pelaku IKM tahu di Tropodo. Khususnya untuk melakukan audiensi guna mencarikan solusi agar industri tahu tetap jalan namun tidak mencemari lingkungan sekitar.

Sementara Pemprov menyiapkan sejumlah opsi solusi guna mensubsitusi bahan bakar yang digunakan IKM tahu di Tropodo. Mulai menggunakan wood pallet, city gas, compressed natural gas, dan juga LPG. Gubernur bahkan sedang mengkomuniksikan pada Pertamina untuk kemungkinan diskon LPG bagi IKM tahu Tropodo.

Sedangkan untuk telur ayam buras yang beberapa waktu lalu viral lantaran diketahui mengandung dioksin, dipastikan Khofifah itu adalah hasil uji sampel tiga telur ayam buras atau ayam kampung yang dipelihara dengan cara diumbar. Sehingga makanan yang diasup tercemar dengan kandungan plastik yang memang banyak terdampat di lingkingan kampung.

"Kalau untuk telur ayam, kita sampaikan bahwa produksi telur ayam Jawa Timur setahun itu 8,2 miliar butir. Semua peternakan ayam petelur di Jawa Timur sudah menggunakan good farming practices. Yang kemarin ramai itu adalah sampling tiga butir telur Tropodo, bukan ayam dari peternakan melainkan ayam buras yang makanannya tercemar plastik, dan dioksin," tegas Khofifah.

Sehingga ia memastikan bahwa telur ayam Jawa Timur hasil peternakan yang biasa memasok kebutuhan telur ayam nasional adalag dalam kondisi yang aman dan sehat. Dan tidak perlu masyarakat merasa khawatir untuk mengkonsumsi.(Fatimatuz zahroh/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved