Demo Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Soroti Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan
Demonstrasi digelar sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang untuk memperingati Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar demonstrasi di depan kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Demonstrasi digelar dalam rangka memperingati Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan, Senin (25/11/2019).
Para demonstran menyuarakan penghapusan kekerasan terhadap perempuan yang masih marak terjadi.
Koordinator aksi, Fitri Asiska mengatakan, pemerintah belum sepenuhnya peduli terhadap nasib perempuan.
Dari beberapa kasus kekerasan yang menimpa perempuan, trauma healing terhadap korban sering kali diabaikan dan pelaku tak mendapat hukuman setimpal.
• Sudah Berlaku, Buat Izin Usaha Baru dengan Online Single Submission, Pemkot Malang Beri Batasan
“Kita lihat banyak sekali kekerasan terhadap perempuan terjadi di kampus dan sekolah. Pelakunya tidak dipecat dan korban tidak mendapat penanganan yang komprehensif,” tutur Fitri Asiska.
Fitri Asiska mengatakan, kekerasan kepada perempuan tak bisa dianggap sepele.
Sebagaimana yang kita ketahui, perempuan berkedudukan sama dengan kaum laki-laki di hadapan hukum dan hak asasi manusia.
“Perempuan ini mempunyai kedudukan setara dan juga dilindungi hak asasinya,” ujar Fitri Asiska.
Selain menyuarakan pentingnya melawan kekerasan, para mahasiswa ini juga ingin menyadarkan perempuan lain agar mempunyai kepedulian terhadap sesama kaumnya.
“Kekerasan terhadap perempuan itu merupakan hal-hal yang tak wajar. Sehingga kami ingin menyadarkan juga bahwa sebagai sesama perempuan maka perlu agar peduli,” tutup Fitri Asiska.
Sekadar informasi, peringatan Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan ini diperingati sebagai penghormatan kepada Mirabal bersaudara.
Mirabal bersaudara (Patria, Minerva dan Maria Teresa) meninggal tanggal 25 November 1960 setelah dibunuh oleh diktator Republik Dominika, Rafael Trujillo.
Mirabal bersaudara merupakan aktivis politik yang tak henti memperjuangkan demokrasi dan keadilan, serta menjadi simbol perlawanan terhadap kediktatoran peguasa Republik Dominika pada waktu itu.
• Niat Ambil Uang di ATM, Driver Ojol Ini Malah Curi Tas di Area ITC Mall Surabaya


• Organda Kabupaten Tuban Berharap Dishub Permudah Pengurusan Uji KIR Kelayakan Kendaraan Bermotor