Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tuntut Hentikan Kekerasan Terhadap Perempuan, GEMPUR Adakan Aksi Tiga Titik di UMM

Dalam rangka Hari Kekerasan Terhadap Perempuan, GEMPUR adakan aksi di tiga titik untuk suarakan keadilan dan kesetaraan perempuan di masyarakat.

Penulis: Bella Ayu Kurnia Putri | Editor: Hefty Suud
SURYAMALANG.COM/BELLA AYU KURNIA PUTRI
Suasana Aksi Demonstrasi Hari anti kekerasan terhadap perempuan. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Bella Ayu Kurnia Putri

TRIBUNJATIM.COM, KARANGPLOSO - Dalam rangka Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, Organisasi Gerakan Perempuan Bersama Rakyat (GEMPUR) mengadakan aksi demonstrasi  bertajuk “Hentikan Segala Bentuk Kekerasan dan Diskriminasi terhadap Perempuan, Hapus Impunitas Pelaku Kekerasan Seksual serta Wujudkan Pemulihan Komprehensif bagi Korban!"

Aksi tersebut dilakukan dengan cara long march dan mengadakan mimbar bebas di tiga titik, yaitu depan perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), depan gerbang utama UMM, dan terminal landungsari, Senin (25/11/2019).

Peserta yang ikut dalam aksi tersebut sekitar 20 orang. Mereka membawa poster yang kebanyakan berisi mengenai dukungan terhadap perempuan.

Tak lupa, mereka juga melalukan orasi tentang bagaimana seharusnya perempuan diperlakukan di masyarakat.

PSSI Jatim Tanggapi Tuntutan Aksi Solidaritas Suporter untuk Bebaskan Suporter Indonesia di Malaysia

Sinopsis Film Hitman, Kisah Agen 47 Sang Pembunuh Bayaran, Malam Ini (25/11/2019) di Big Movies GTV

Nugraha, salah satu simpatisan dalam aksi ini mengungkapkan keprihatinannya terhadap stereotip perempuan dalam masyarakat. Dimana perempuan masih sering dianggap lemah.

"Perempuan ini dalam strata sosial harusnya sederajat dengan laki-laki. Tapi secara struktur sosial yang ada di masyarakat, perempuan masih dianggap lemah,” ujar Nugraha.

Nugraha yang merupakan mahasiswa teknik Industri UMM ini berharap, adanya aksi akan membuat masyarakat lebih mengetahui bagaimana cara memperlakukan perempuan dengan baik dan benar.

"Bagaimana memperlakukan perempuan seutuhnya, bukan menjadi perempuan sebagai objek yang bisa seenaknya sendiri diperlakukan,” jelas Nugraha.

 Adapun tuntutan dalam aksi ini adalah dihapuskannya segala bentuk eksploitasi terhadap perempuan; usut tuntas dan adili segala bentuk kekerasan, serta diskriminasi terhadap perempuan; mengusut kasus kekerasan seksual terhadap perempuan; menghapus impunitas pelaku kekerasan seksual; memberikan hak normatif buruh, khususnya buruh perempuan; memberikan akses pendidikan dan kesehatan yang merata bagi masyarakat.

2 Penyebab 1.518 Pendaftar CPNS Pemprov Jatim 2019 Tak Penuhi Syarat, Kesalahan dari Pelamar

Selain itu, GEMPUR pun menuntut menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap gerakan rakyat, mewujudkan kebebasan berserikat, berkumpul, berorganisasi,dan berkekspresi, serta menyatakan pendapat di muka umum bagi rakyat.

Selain GEMPUR, organisasi lain yang ikut dalam aksi ini adalah IMM Aufklarung Teknik, SMART, SMI UMM, dan PEMBEBASAN.

Hari Anti Kekerasan terhadap perempuan ini diperingati secara Internasional. Peringatan ini berangkat dari peristiwa bersejarah yang terjadi di Republik Dominika, dimana pada waktu itu merupakan hari wafatnya Mirabal bersaudara, ditangan pemimpin diktator, Trujillo.

Mirabal bersaudara dibunuh karena mereka merupakan orang yang sangat gencar dalam melakukan perlawanan terhadap kepemimpinan diktator, Trujillo.

OSS Berlaku, Pemkot Malang Tetap Beri Batasan Demi Tempat Usaha Tradisional Masyarakat

Motor Pedagang Boneka Ini Senggolan Truk Saat Menyalip di Jombang, Tewas Terpelanting ke Jalan

Gol Assanur Rijal Bawa Persiraja Banda Aceh Raih Tiket Terakhir ke Liga 1 2020

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved