Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Penganiayaan Anak di Surabaya

FAKTA-FAKTA Anak Empat Tahun yang Diduga Dianiaya, Demam Tinggi Sampai Mengigau 'Ampun Bude'

Dibawa ke RSUD Dr Soetomo karena diduga keracunan obat, JA (4) malah dicurigai telah alami penganiayaan. Berikut fakta-faktanya.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Hefty Suud
Takasuu via Kompas.com
Ilustrasi - KISAH Bocah Tewas Disiksa Orangtua Sendiri, Dikurung dalam Kandang Kucing dan Disiram Air Panas 

TRIBUNJATIM.COM - JA, seorang bocah 4 tahun warga Jalan Pacar Kembang Surabaya diduga mengalami kekerasan fisik atau penganiayaan oleh orang-orang dekatnya.

Saat ini kasus ini ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Berikut ini fakta-fakta di seputar dugaan penganiayaan terhadap JA.

1. Dibawa ke RS dengan alasan keracunan

JA dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr Soetomo oleh ibundanya pada Selasa (26/11/2019) malam.

Orang tua JA mengatakan pada dokter jaga bahwa sang putri mengalami keracunan obat.

Namun setelah mendapatkan laporan tersebut, dokter lalu melakukan pemeriksaan yang berujung pada dugaan adanya penganiayaan.

2. Dokter curiga lebam di tubuh 

Dugaan tersebut karena, tubuh JA  mengalami lebam yang tidak biasanya dialami oleh anak atau orang yang mengalami keracunan obat atau makanan.

Anak Empat Tahun Diduga Dianiaya, Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya Periksa Dua Saksi

Timnas U-23 Indonesia Vs Vietnam, Dijuluki Anak Dewa Angin, Osvaldo Haay Diwaspadai Bek Vietnam

"Ada luka lebam di beberapa bagian tubuh korban, menurut dokteri ini  karena keacunan seperti yang orang tuanya bilang," beber Kanit Reskrim Polsek Gubeng Surabaya, AKP Oloan Manulang, ditemui Sabtu (30/11/2019) pagi.

Oloan menambahkan, kata dokter tidak adatanda  keracunan obat yang ada malah justru luka lebam di beberapa bagian tubuh, seperti mata, alat vital, punggung, dan tangannya.

Jadwal Timnas U-23 Indonesia Vs Vietnam, Tim Pemenang akan Pimpin Klasemen Sementara Grup B

3. JA Demam Tinggi dan Mengigau 'Ampun Bude'

Mendapati diagnosis dokter, ibunda JA sempat ingin membawa JA pulang dan tak melanjutnya perawatan. Namun, dokter yang sudah berkoordinasi dengan kepolisian tidak bisa mengijinkan JA pulang, sebab masih butuh perawatan.

Bahkan, polisi sudah menerbitakan laporan polisi model A untuk mencegah JA dibawa pulang selama perawatan dan dimulainya proses penyelidikan.

Saat menjalani perawatan, Oloan menyampaikan, menurut tim dokter JA mengalami demam tinggi sampai mengigau.

"Korban ini sempat mengigau "Ampun Bude" beberapa kali. Menurut dokter demam juga tinggi," papar Oloan.

Benazir Endang Istri Muda Limbad Menyesal Menikahi Sang Mentalis, Perlakuan Suami Bikin Sakit Hati

Sulap 12 Kereta Ekonomi GBMS Serasa Kereta Eksekutif, Direktur Utama PT KAI: Ini Komitmen Kami

4. Ibu Ingin Bawa JA Pulang, Takut Keluarga Tahu

Wakapolsek Gubeng, AKP Yahudi, Sabtu (30/11/2019) memaparkan, kendati mendapatkan fakta medis jika JA mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuhnya, ibu dari JA memilih tidak membuat laporan polisi karena takut kepada keluarganya.

Kami sudah meminta ibu korban untuk membuat laporan, tapi malah anaknya itu mau dibawa pulang. Atas dasar itu kami membuat laporan model A agar korban tetap dirawat dan kami lakukan proses penyelidikan lebih lanjut," tambahnya.

Kanit PPA, Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni pun telah menerjunkan anggotanya untuk  memeriksa saksi-saki atas dugaan tersebut.

"Ada dua saksi yang masih kami periksa saat ini, saksi pelapor dan saksi dari rumah sakit," kata Ruth, Sabtu (30/11/2019).

Bocor Foto Jadul Via Vallen Pangku Bocah Laki-laki, Si Biduan Jawab Tuduhan Punya Anak Tak Diakui

Madura United Vs Persebaya Surabaya, Bajul Ijo akan Manfaatkan Kondisi Kurang Baik Lawan

Namun, Ruth masih belum dapat memberikan informasi lebih jauh terkait proses pemeriksaan saksi atas laporan dugaan penganiayaan JA itu kepada awak Tribunjatim.com.

"Masih kami dalami. Tunggu ya. Yang pasti akan ada beberapa orang lagi yang akan kami periksa sebagai saksi," singkatnya.

5. Ibu Tulang Punggung Keluarga, JA Tinggal Bareng Bude

AKP Yahudi pun memaparkan temuannya, bahwa JA selama ini memang tidak tinggal bersama ibu kandungnya, melainkan bersama bude atau kakak dari ibu kandungnya itu. Kediaman budenya berada di Jalan Pacar Kembang Surabaya.

JA terpaksa tinggal bersama kakak dari ibu kandungnya itu, sebab sang ibunda harus menjadi tulang punggung keluarga. Pasalnya ayah JA saat ini adalah seorang tahanan yang ditangkap Satresnarkoba Polrestabes Surabaya terkait kasus narkoba.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved