Guru di Malang Cabuli 18 Murid
FAKTA LAIN Guru Bejat Malang Cabuli 18 Murid Laki-laki di Ruang BP, Palsukan Ijazah saat Lamar Kerja
Fakta lain guru bejat Malang cabuli 18 murid laki-laki di ruang BP. Palsukan ijazah saat lamar kerja.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aminatus Sofya
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - CH, seorang guru yang mencabuli 18 siswa SMP di Kabupaten Malang diduga menggunakan ijazah palsu saat melamar pekerjaan.
Hasil penyelidikan polisi di perguruan tinggi (PT) yang tercantum dalam ijazah yang diaku CH, tak ada namanya dalam daftar penerima ijazah.
“Setelah muncul laporan ini kami lakukan pengecekan. Tersangka saat melamar mengaku berijazah S1 dengan jurusan bimbingan konseling. Tetapi setelah kami kroscek ke universitas yang bersangkutan, tidak mengeluarkan ijazah atas nama tersangka. Sehingga kami duga dia menggunakan surat palsu untuk membuat lamaran ke sekolah ini,” beber Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung, Sabtu (7/12/2019).
• BREAKING NEWS - Guru Bejat Pakai Ruang BP untuk Cabuli 18 Murid, Berdalih Teliti Rambut Organ Intim
Ia menjelaskan, CH mengirim surat lamaran sekolah pada Desember 2015 silam.
Kemudian pada 2016, pihak sekolah menerima lamaran dan menempatkan sebagai staf pembantu.
Perjalanan karier CH naik setelah diberi SK oleh kepala sekolah dan diangkat menjadi guru BK pada 2017.
• TERUNGKAP Guru Bejat Malang Pakai Ruang BP untuk Cabuli 18 Murid, Sosoknya Penyuka Sesama Jenis

CH, tersangka guru cabul sedang diitanyai Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung di Mapolres Malang.
(TRIBUNJATIM.COM/AMINATUS SOFYA)
• Mau Mandi, Kakak Beradik Dicabuli, Simak Kronologinya hingga Terbongkarnya Perbuatan Bejat Pelaku
Sejak itulah, aksi bejat pria berkacamata ini mulai dilakukan.
“Tahun 2018, dia juga diangkat sebagai guru PKN,” imbuh Ujung.
Penyelidikan sementara, kata Ujung, ada 18 siswa yang menjadi korban.
• Siasat Licik Guru Malang Cabuli 18 Murid Laki-laki, Berdalih Penelitian S3, Ambil Sampel Tak Wajar
Siswa laki-laki ini ditipu oleh CH yang mengaku sedang meneliti kenakalan remaja untuk topik disertasinya.
Kepada para korban, CH beralasan membutuhkan sample sperma, bulu ketiak dan kemaluan beserta ukurannya.