Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Rencana PDAM Surya Sembada Olah Air Limbah untuk Warga Surabaya, 'Butuh Dukungan Stakeholder'

"Untuk seluruh kota itu membutuhkan biaya yang cukup besar, kami memerlukan paling tidak Rp 1,8 T yang kita belum tahu dari mana itu," ungkap Mujiaman

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA
Pengunjung saat berada di NEWater Visitor Center (NVC) Singapura, Jumat (20/12/2019). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PDAM Surya Sembada Surabaya menyatakan, terus berupaya memberikan pelayanan kebutuhan air di Surabaya.

Salah satu rencananya, yakni dengan mengolah air limbah menjadi air siap konsumsi untuk warga Surabaya.

Meski demikian, rencana besar itu, masih butuh dukungan dari berbagai stakeholder di Surabaya.

"Jadi kalau sendiri tidak mungkin," kata Dirut PDAM Surya Sembada Surabaya, Mujiaman.

Mujiaman mengatakan, dukungan itu harus dari seluruh pihak baik Pemerintah maupun warga Surabaya.

Jelang Natal, Pemkot Surabaya Bagikan 100 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) ke Sejumlah Gereja

Pemkot Surabaya Beri Pengamanan Khusus untuk Tempat Wisata di Surabaya saat Perayaan Natal 2019

Menurut Mujiaman, pada prinsipnya, semua jenis air bisa diolah sehingga layak konsumsi.

Termasuk dengan mengolah air limbah nantinya, Mujiaman berharap kebutuhan air untuk warga Surabaya semakin lebih baik.

Sementara ini, suply air di PDAM Surya Sembada diambil dari air sungai kemudian diolah.

Beberapa role model pengolahan air di negara lain sebut saja Singapura telah melakukan pengolahan dari beberapa sumber air termasuk dari air limbah dan air laut.

Sehingga, di Singapura air kran yang biasa digunakan untuk mandi juga bisa dikonsumsi untuk diminum.

Selain itu, berkaca dengan apa yang sudah diterapkan di Singapura, banyak sarana yang bisa langsung digunakan untuk mengonsumsi air.

Tinjau Stasiun Surabaya Gubeng, Ketua DPRD Jatim Komisi D: Berikan Jaminan Keamanan kepada Pemudik

Untuk menerapkan hal itu di Surabaya, Mujiaman mengungkapkan, butuh biaya yang tidak sedikit.

Mujiaman menuturkan, sementara ini air kran yang bisa langsung diminum masih perlu penambahan terus di Kota Surabaya.

"Untuk seluruh kota itu membutuhkan biaya yang cukup besar, kami memerlukan paling tidak Rp 1,8 T yang kita belum tahu dari mana itu," ungkap Mujiaman.

Angan-angan besar dari PDAM Surya Sembada adalah mewujudkan perusahaan air plat merah itu  untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk warga Surabaya.

"Kalau air minum modern otomatis airnya sendiri kelasnya modern, fungsinya pelayanannya modern. Itu yang kita angan-angankan dan kita persiapkan menuju kesana," tandas Mujiaman.

Pemkot Surabaya Koordinasi dengan Polisi Soal Pengamanan Gereja Jelang Natal 2019

Puncak Kepadatan Tol Pandaan-Malang Diprediksi Terjadi di Akhir Pekan

Menilik Kesuksesan Singapura Dalam Pengolahan Air

Singapura terbilang canggih untuk sistem pengolahan air untuk memenuhi kebutuhan warganya.

Salah satu lokasi untuk mendapatkan informasi lengkap tentang pengolahan air di Singapura terdapat di NEWater Visitor Center (NVC) di Public Utilities Board.

TribunJatim.com sempat berkunjung langsung dalam kunjungan yang difasilitasi Pemkot Surabaya, Jumat (20/12/2019).

Salah seorang pemandu di lokasi, Stella mengatakan, setidaknya terdapat empat langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Singapura untuk memberikan pasokan air bersih untuk kebutuhan di sana.

Divonis 5 Bulan Rehabilitasi, Tujuh Anggota Geng Kampung Jawara Tidak Banding

Tujuh Anggota Geng Kampung Jawara Divonis 5 Bulan Rehabilitasi

Yakni, daur ulang air limbah, desalinasi, pemanfaatan resapan air lokal serta impor air dari Malaysia.

Secara rinci dia menjelaskan, daur ulang air limbah sudah lama diterapkan di Singapura hanya saja untuk pabrik daur ulang air limbah dilakukan pada tahun 2013. Proses ini menggunakan teknologi tinggi, sehingga dapat membuat air kembali steril.

Dan dirinya mengatakan, air hasil daur ulang itu telah lulus uji dari WHO.

Sementara untuk Desalinasi adalah dengan cara mengolah air laut menjadi air tawar. Cara ini dilakukan dengan proses pemurnian air dari kandungan garam.

Cara ketiga adalah, pemanfaatan resapan air lokal. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan air hujan.

Sedangkan yang terakhir yakni dengan mengimpor air dari Malaysia, tepatnya dari kawasan Johor.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved