Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Diversifikasi Produk, Kain Tenun Ikat Bandar Kidul Bisa Jadi Topi sampai Sepatu Rasa Milenial

Pengrajin diversifikasi Produk Kain Tenun Bandar Kidul, Pemerintah Kota Kediri beri dukungan, salah satunya datangkan desainer nasional.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM/Didik Mashudi
Salah satu produk diversifikasi dari kain tenun Bandar Kidul, Kota Kediri dibuat sepatu. 

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI -  Kain tenun ikat Bandar Kidul Kota Kediri saat ini tidak hanya dibuat untuk busana resmi dan santai.

Kain tenun ikat Bandar Kidul Kota Kediri pun diversifikasi jadi produk sepatu, sandal, tas, dompet, topi serta soevenir.

Sepatu dari bahan kain tenun saat ini sudah banyak diproduksi oleh para perajin. Malahan desain dan model sepatu dari bahan kain tenun ikat tidak kalah dengan produk sepatu buatan pabrik.

Oleh sebab itu, para perajin kain tenun ikat Bandar Kidul mengaku optimistis produk sepatu dari bahan kain tenun dapat diterima pasar, karena sudah mulai banyak pesanan yang masuk. Model-model yang dibuat juga memenuhi selera pasar anak-anak muda millenial.

Isi Liburan, Pemuda Duduksampeyan Gresik Sulap Sepanduk Bekas dan Bambu Jadi Palang Rel Kereta Api

Gagasan Bupati Pamekasan Munculkan Pengusaha Muda, Sudah Ada Pemuda yang Produksi Sepatu Kekinian

"Sudah banyak pesanan yang datang secara langsung atau memesan lewat online," ungkap Hana, salah satu perajin kain tenun UD Kodok Ngorek.

Selain itu, pembuatan produk diversifikasi juga memanfaatkan bahan sisa dari kain tenun yang harganya mahal.

"Kami memanfaatkan kain perca kain tenun, kalau dibuang kan sayang, kain tenun harganya mahal sehingga dibuat produk kerajinan lainnya," jelasnya.

Sehingga kain perca dari sisa kain tenun dimanfaatkan untuk membuat dompet, topi dan gantungan kunci. Sehingga tidak ada sisa kain yang terbuang sia-sia.

Sinopsis Film Rasuk 2 Dibintangi Nikita Willy, Tayang di Bioskop Indonesia Bulan Januari 2020

Ahmad Dhani Bakal Bebas, Pengacara Bocorkan akan Artis yang Menjemput Suami Mulan, Siapa Saja?

Produk sepatu kain tenun dijual dengan harga paling murah Rp 100.000 dan paling mahal Rp 150.000.

"Produk sepatu ini hasil inovasi kami untuk memanfaatkan sisa kain perca dari kain tenun," tambahnya.

Namun diakui Hana, sejauh ini masih belum dilakukan produksi massal sepatu kain tenun. Karena produksi pembuatan sepatu masih dalam jumlah terbatas memenuhi pesanan yang masuk.

"Rata-rata setiap bulan sepatu yang terjual sekitar 30 pasang. Mayoritas pembeli datang, tertarik kemudian membeli. Sedangkan yang pesan biasanya dilakukan lewat online," ungkapnya.

Untuk pembuatan sepatu merupakan tantangan baru para perajin kain tenun. Sejumlah kendala yang dihadapi di antaranya kurangnya stok model sol sepatu yang variatif.

Unesa Berikan Penghargaan untuk Pemprov Jatim Atas Inovasi dan Pengembangan Pendidikan di Era 4.0

Satu Pemain Asing Persela Butuh Istirahat Setelah Mengantarkan Timnya Bertahan di Liga 1 2019

"Biasanya yang banyak sol (alas sepatu) yang trepes, padahal model sekarang sol yang bermacam-macam. Kami juga menyesuaikan dengan model sepatu yang disukai pasar," jelasnya.

Selama ini perajin telah mendapatkan pendampingan dari pemerintah melalui pelatihan membuat desain. Sehingga perajin terus menyesuaikan dengan model -model yang terbaru.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved