Cara Warga Pacitan Hadapi Bencana Belajar dari Trauma Banjir 2017 & 2018, Ingat Golden Time 20:20:20
Cara warga Pacita hadapi bencana belajar dari trauma banjir 2017 dan 2018. Selalu ingat golden time 20:20:20.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Arie Noer Rachmawati
"Ketika masuk musim penghujan, kami imbau ke warga untuk waspada dan berhati-hati. Kami minta untuk menyiapkan tas siaga untuk menyimpan alat penerangan, obat-obatan, stok makanan untuk tiga hari, dan menyimpan dokumen penting," katanya.
Selain itu ada 30 relawan aktif, yang terdiri dari berbagai unsur.
Mulai dari kepala desa, ketua RT, pemuda dan tokoh masyarakat.

Selain itu, juga bersinergi dengan para nelayan dan desa tetangga.
"Pengalaman banjir 2017 itu, yang menyelamatkan perahu nelayan. Kalau menggantungkan BPBD tidak semua teratasi," katanya.
Para relawan di tiap desa juga berkomunikasi dan menyampaikan informasi terkait cuaca dan bencana dengan fasilitas WhatsApp grup, yang terhubung dengan Pusdatin BPBB Pacitan.
• VIRAL Wanita Pergoki Kamera di Toilet, Bongkar Cara ‘Licik’ Sembunyikan HP: Dalem Botol Porstex
"Untuk mitigasi kami juga menggunakan pengeras suara lewat toa, kami juga aktifkan HT di beberapa RT, dan juga kentongan untuk memberikan peringatan apabila curah hujan dan debit sungai naik," pungkasnya.
Sebagai langkah pencegahan, warga desa juga diminta menanam pohon buah yang memiliki akar kuat, dan tidak hanya menanam sengon saja.
Selain itu, juga memasang stiker peringatan, prosedur evakuasi tsunami, golden time 20.20.20.
Sehingga masyarakat ingat, jika terjadi gempa 20, mereka memiliki waktu 20 menit untuk mencari tempat tinggi setinggi 20 meter.
"Kami juga sosialisasikan titik kumpul, jalur evakuasi, termasuk sosilisasi simulasi kebencanaan. Pasar bongkar tenda, bagian emergency, penanganan korban, termasuk cara mendirikan dapur umum," imbuhnya. (Rahadian Bagus)
• Inikah Alasan China Berani Ngacak Laut Natuna? Ada Senjata Mematikan Disimpan, Lihat Kekuatannya