Kabupaten Pamekasan Masuk 3 Besar Lomba Kesatuan PKK-KKBPK, Berpeluang Jadi Duta Jawa Timur
Kabupaten Pamekasan, Madura berhasil masuk 3 besar Lomba Kesatuan PKK-KKBPK Kesehatan kategori Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Jawa Timur.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Kabupaten Pamekasan, Madura berhasil masuk tiga besar dalam Lomba Kesatuan PKK-KKBPK Kesehatan kategori Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tingkat Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Kabupaten Pamekasan pun berperluang menjadi Duta Jatim dalam lomba tingkat Nasional yang akan digelar bulan Februari 2020 mendatang.
Untuk memastikan bisa menjadi Duta Jatim dalam lomba tingkat Nasional tersebut, Tim Penilai Lomba tingkat Jawa Timur melakukan verifikasi atau penilaian lapang ke Desa Panempan, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan, Kamis (9/1/2020).
• Hasrat Selingkuh Pria Madura & Ibu Hamil Berujung Tragedi Tragis, Nyawa Melayang, Kondisi Memilukan
• TERPOPULER: Ramalan Tsunami Mei-Agustus 2020 hingga Pengakuan Rumah Sakit Soal Lebam di Tubuh Lina
Penilaian lapang tersebut dipimpin oleh Ketua Tim Verifikasi Lapang, Dr. Fitria dan diterima langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pamekasan, Nayla Baddrut Tamam di Balai Desa Panempan.
Dr. Fitria mengatakan, verifikasi lapang ini dilakukan pihaknya untuk memastikan kesesuaian antara data dalam portofolio dengan kondisi lapangan.
Selain itu, untuk mengetahui apakah ada sesuatu yang tidak tertulis pada portofolio, tetapi ada di lapangan.
• 120.350 Siswa Belum Berhasil Permanenkan Data, LTMPT Perpanjang Waktu Permanen Akun Sampai 13.00 Ini
• Masa Permanen Akun LTMPT Diperpanjang Lagi Sampai 10 Desember, Pukul 13.00 Ini, Akses Mulai Lancar
"Saya tadi melihat langsung anak-anak yang main musik gamelan. Bagi saya itu alat edukasi yang sangat menarik untuk bisa dibikin informasi kesehatan melalui musik," kata Dr. Fitria kepada sejumlah media saat meninjau kelompok karawitan anak di rumah warga setempat.
"Kalau tadi lagu yang anak-anak itu mainkan, mungkin judulnya Tanduk Majeng, lagu khas Madura," sambung dia.
Selain itu, Dr. Fitria mengungkapkan, aspek penilaian dalam lomba ini ditekankan pada inovasi.
• Syahrini Pangku Tangan, Wajah Cemberut Reino Tak Lepas dari Ponsel, Suaminya Disindir Busy Man!
• Asmara Pilu Wanita Bunuh Diri, Suami Akui Penyuka Sejenis, Motif Nikah Karena Cinta, Ujungnya Sedih
Desa Panempan ini, kata dia, pernah meraih Madura Award karena inovasinya di bidang kesehatan dan hidup bersih.
Saat melakukan penilaian lapang di Desa Panempan tersebut, Dr. Fitria mengaku menemukan langsung inovasi yang dimiliki desa ini, yaitu adanya tanaman sayur hidroponik yang dikelola dan digagas oleh kalangan remaja.
"Saat kami melakukan penilaian, yang menarik tadi salah satunya, ketika di sini saya menemukam ada tanaman hidroponik sayur," sanjungnya.
• Malam ini, Surabaya Kirim Ratusan Kader ke Arena Rakernas PDIP
• Modus 2 Pria Ponorogo Diciduk Gegara Majikan Rugi Rp 12 Juta, Dikuak dari Keluhan Konsumen Gula
"Mohon maaf sebelumnya, kalau di Madura itu kan biasanya jarang ada sayur, yang terkenal itu biasanya bebek, sate gulai, nasi cumi, gak ada sayur. Tapi di sini (Desa Panempan) saya menemukan langsung ada hidroponik, itu artinya ajakan ayo makan sayur. Inilah inovasinya," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pamekasan, Nayla Baddrut Tamam mengatakan, peningkatan pelayanan kesehatan serta menciptakan budaya hidup bersih dan sehat bagi masyarakat, merupakan komitmen dirinya bersama Pemkab Pamekasan.
Menurut Nayla Baddrut Tamam, cita ideal tersebut bisa tercapai, apabila seluruh stakeholder terkait bisa mendukung.
• PPP Jatim Jodohkan Machfud Arifin & Kader Internal Lia Istifhama di Pilkada Surabaya: Paket Komplit
• Liga 1 2020 Bakal Digelar Dua Wilayah ? Berikut Penjelasan PT Liga Indonesia Baru
Bunda Baca Pamekasan itu juga mengungkapkan, sejalan dengan semangat reformasi di Pamekasan saat ini, khususnya dalam bidang kesehatan, ia mengaku masih menemukan adanya ketimpangan hasil pembangunan kesehatan antar daerah dan antar golongan.
Serta ia mengaku, juga menemukan kurangnya kemandirian dalam pembangunan kesehatan.
Terkait memberantas masalah itu, kata Nayla Baddrut Tamam, Pemkab Pamekasan bersama Tim Penggerak PKK telah melakukan berbagai kegiatan, di antaranya; membina dan mengendalikan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau.
• Bakal Hadir di Rakernas PDIP di Jakarta, Risma Juga Didapuk Jadi Presentator Produk UMKM
• Pasca Mangkrak Sejak 2012, Jembatan Kedungkandang Dibangun 2020 Ini, Panjang 320 Meter & Fly Over
Lalu mendorong terciptanya gerakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Selain itu juga membangun sistem kesehatan wilayah dalam upaya memelihara kesinambungan pembangunan dan pelayanan kesehatan.
Serta membangun organisasi kesehatan yang mampu memberikan pelayanan prima dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional.
“Tentu saja pembangunan tersebut tidaklah mungkin tercapai begitu saja tanpa keterlibatan pihak terkait," ujarnya.
"Maka dari itu, program ini harus disemangati untuk menciptakan manusia handal dalam bidang pelayanan kesehatan dan membangun perilaku serta budaya hidup bersih serta sehat di kalangan masyarakat Pamekasan,” ajaknya.