Khofifah Promosikan LRT dan MRT Gerbangkertasusila ke BKPM, Minta LO Khusus untuk Proyek KPBU Jatim
Gubernur Khofifah mempromosikan proyek LRT dan MRT Jatim di kawasan Gerbangkertasusila saat berkunjung ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Proyek LRT dan MRT Jatim di kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan (Gerbangkertasusila) dipromosikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat berkunjung ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Kunjungan itu menjadi bagian dari rangkaian lawatan tim Pemerintah Provinsi Jawa Timur ke sejumlah kementerian RI dalam rangka mengawal realisasi Perpres No. 80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan Jawa Timur di kawasan Gerbangkertasusila, Bromo Tengger Semeru, Selingkar Wilis dan Jalur Lintas Selatan.
Saat bertemu Kepala BPKM Bahlil Lahadalia, Khofifah Indar Parawansa meminta dukungan BKPM agar realisasi proyek LRT dan MRT menjadi salah satu prioritas untuk segera diwujudkan di Jatim mengingat kebutuhan akan transportasi massal di kawasan tersebut yang cukup urgent.
Dan ia juga meminta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) aktif dalam membantu mencari investor untuk MRT dan LRT Jatim dan proyek-proyek strategis Jatim yang lain.
• Menyulap Kaus Kaki Menjadi Boneka Berbagai Karakter ala Peerly Handmade
• Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Malang, Curi Honda Scoopy di Parkiran Tanpa Terdengar Suara Alarm
"Mayoritas perputaran ekonomi masyarakat Jatim ada di wilayah-wilayah tersebut. Posisi Gerbangkertasusila ini tidak ubahnya seperti posisi Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi-Karawang di Jakarta. Jadi keberadaan LRT/MRT sangat dibutuhkan," ucap Khofifah Indar Parawansa, Jumat (17/1/2020).
Khofifah Indar Parawansa berharap jaringan transportasi publik di wilayah Gerbangkertasusila dapat secepatnya terealisasi untuk mengantisipasi kepadatan akibat bertambahnya jumlah penduduk di wilayah-wilayah tersebut.
• Barang Bukti Uang Rp 2 M Hasil Investasi Bodong Memiles, Rekening Tersangka Berinisial W Diblokir
• Keluarga Cendana Terjerat Kasus Investasi Bodong MeMiles Rp 750 M, Polda Jatim Panggil Sebagai Saksi
Mantan Mensos itu menyebut, bahwa rencana proyek LRT Jatim dan MRT Jatim ini juga sudah dipresentasikan ke sejumlah kementerian termasuk Kemenko bidang Perekonomian.
Bahkan, oleh Menko Airlangga Hartanto Pemprov Jatim diminta membuat daftar prioritas juga melakukan update mulai dari progress, komitmen hingga inventarisir kebutuhan.
Dan Kemenko Perekonomian berjanji akan terjun langsung dalam realisasi Perpres No. 80 Tahun 2019.
"Kita berharap agar proyek angkutan terpadu ini bisa segera terealisasi karena berdasarkan informasi cukup banyak calon investor yang tertarik," ucap Khofifah Indar Parawansa.
Sebagaimana diketahui, dalam Perpres No 80 Tahun 2019 proyek MRT Jatim dan LRT Jatim akan dikerjakan dengan format Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Dengan kebutuhan investasi mencapai Rp 8,3 trilliun.
Pemprov Jatim, saat ini tengah menyusun detail proyek yang akan ditawarkan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
• 8 Ruko di Sampang Madura Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah
• Kecelakaan Truk Trailer Vs MPU di Jati Peteng Tuban Tewaskan 3 Orang, Sopir MPU Jadi Tersangka
"Tidak hanya nilai proyek, sumber pendanaan, prospek investasi, estimasi margin, namun juga detail hingga ketersediaan tanah dan statusnya seperti apa. Data lengkap inilah yang nantinya akan ditawarkan kepada investor," kata Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah Indar Parawansa mengharapkan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan membantu dengan menunjuk Liaison Officer (LO) yang ditunjuk khusus untuk Jawa Timur.