Harga Gas Elpiji 3 Kg Disebut Bakal Naik, PT Pertamina MOR V Buka Suara: Harga Masih Tetap
PT Pertamina MOR V menyatakan harga gas elpiji 3 kilogram masih tetap dan belum ada pengumuman resmi dari pemerintah.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Di tengah rencana penyaluran gas LPG 3 Kg secara tertutup karena disubsidi pemerintah, terjadi isu kenaikan harga.
Namun hingga saat ini di pasaran, belum terlihat adanya kenaikan harga.
"Memang ada isu kalau harga elpiji 3 kg akan naik. Tapi pagi tadi saya ambil belum naik dan ini saya jual juga masih di Rp 20.000 per tabung," kata Grace, pedagang kelontong yang menjual elpiji 3 kg di kampung Menanggal, Surabaya, Rabu (22/1/2020).
• Wacana Subsidi Elpiji 3 kg Akan Dicabut, Pedagang Makanan di Kota Malang Keberatan
Isu kenaikan harga terjadi sejak awal pekan ini dan disebut harga elpiji 3 kg akan mencapai Rp 30.000.
Pihak PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jawa Timur Bali Nusa tenggara (Jatim, Bali, Nusra), mengatakan bila belum ada pengumuman terkait kenaikan harga elpiji 3 kg.
Menurut Rustam Aji, Unit Manager Communication, Relation and CSR Pertamina MOR V, sebagai operator, Pertamina prinsipnya siap dengan kebijakan pemerintah terkait mekanisme distribusi termasuk dengan penentuan harga.
"Sampai saat ini harga masih tetap dan konsumsi elpiji juga stabil," kata Rustam Aji.
Sepanjang 2019 lalu, konsumsi elpiji rata-rata normal harian di Jawa Timur selama 4.000 MT/day.
Sementara selama libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020, tercatat ada kenaikan 5 persen, baik elpiji 3 kg maupun yang non subsidi.
• LPG 3 Kg Bakal Disalurkan Tertutup, Dinas ESDM Jatim Mulai Manfaatkan Gas Rawa Jadi Alternatif
Peningkatan tersebut terjadi pada setiap wilayah yang tersebar khususnya di wilayah Pertamina MOR V yaitu Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara.
Rustam Aji mengatakan, konsumsi rata-rata LPG selama masa satuan tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru kemarin mencapai 5.565 MT/hari.
Bahkan pada 30 Desember, mencapai puncak penyaluran tertinggi sebesar 5.715 MT.
• Kebijakan LPG 3 Kg Bakal Disalurkan Secara Tertutup, Pertamina MOR V Masih Tunggu Arahan Pemerintah
Di lain sisi, LPG Non Subsidi di Jawa Timur, khususnya di sektor non rumah tangga, meningkat pesat mencapai 41 persen dari rata-rata normal harian.
“Kenaikan tersebut karena meningkatnya kebutuhan untuk konsumen seperti perhotelan, restoran, dan café, yang melayani masyarakat yang berlibur,” ujarnya.
Tercatat, jumlah konsumsi LPG Non-Subsidi Non Rumah Tangga tersebut 85 MT per hari dari rata-rata normal harian sebesar 60 MT/hari.
• Wacana Subsidi LPG 3 Kg Bakal Dicabut, Pertamina Buka Suara: Bukan Dicabut, Diterapkan Tertutup
Penulis: Sri Handi Lestari
Editor: Arie Noer Rachmawati
