Kebakaran Terjadi di Rumah Milik Kakek di Malang, Api Tungku Kompor Jadi Sebab, Kerugian Rp 70 Juta
Kebakaran Terjadi di Rumah Milik Kakek di Malang, Api Tungku Kompor Jadi Sebab, Kerugian Rp 70 Juta.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Sudarma Adi
Kebakaran Terjadi di Rumah Milik Kakek di Malang, Api Tungku Kompor Jadi Sebab, Kerugian Rp 70 Juta
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Api dari tungku kompor ditengarai menjadi biang keladi terjadinya kebakaran di rumah milik Saipan (67) warga Dusun Segenggeng, Desa Wonokerso, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Selasa (28/1/2020).
Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PPBK) Pemerin, Agus Suyanto menerangkan, kebakaran terjadi sekira pukul 06:00 waktu setempat.
Api kemudian dengan cepat merambat ke bagian luar dapur rumah.
Tiga unit Damkar Kabupaten Malang kemudian tiba di lokasi sekira pukul 06:50.
• KILAS KRIMINAL JATIM: Penjambretan Kalung Emas di Surabaya - Pencurian Ponsel di Konter HP Malang
• Hadapi Wabah Corona, RSAA Kota Malang Siapkan Ruang Perawatan dan Tenaga Medis Khusus
• Antisipasi Virus Corona, Bandara Abdulrachman Saleh Malang Perketat Keamanan Lewat Thermal Scanner
"Api dapat dijinakkan sepuluh menit setelahnya. Sekitar pukul 07:00. Jumlah unit Damkar yang memadai mempercepat penanganan kebakaran," beber Agus ketika dikonfirmasi.
Akibat kejadian tersebut, Agus menaksir kerugian mencapai Rp 70 juta. Atap hingga dalam bagian dapur rumah hangus terbakar.
Begitupun dengan perkakas yang ada. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
"Kerugian ditaksir mencapai Rp 70 juta," kata Agus.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (PPBK) Pemkab Malang Goly Karyanto menghimbau masyarakat agar tak lalai ketika berada di rumah. Segala aktivitas yang berhubungan dengan api hendaknya diberi atensi.
"Meski musim hujan ya harus tetap waspada. Faktor kelalaian juga turut menyebabkan kebakaran. Cek terlebih dahulu sebelum meninggalkan dapur dan alat listrik lainnya," beber Goly.
Sementara itu, terkait jumlah personel Damkar, Goly mengakui butuh tambahan.
Goly mengakui pihaknya butuh jumlah personel yang cukup. Untuk menangani kebakaran di 33 kecamatan, pihaknya butuh 75 sampai 100 personel.
“Kami hanya punya pasukan sebanyak 46 orang yang dibagi menjadi empat shift per 24 jam,” jelasnya.
Tahun ini pihaknya membeli lima pompa yang terdiri dari tiga pompa apung, dan dua pompa biasa.
“Harganya sekitar Rp 400 juta dengan kapasitas 1.500 liter per menit. Tahun depan minimal dapat satu mobil tangki. Mobil tangki sekalian alat semprot harganya, Rp 1,1 miliar,” kata Goly.
Penulis : Erwin Wicaksono
Editor : Sudarma Adi