Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

BEGAL SADIS SURABAYA Noval Rinaldy Terpaksa Membegal, Takut Dibacok Mati, Tak Lama Lagi akan Diadili

Tak lama lagi tersangka Noval Rinaldy satu dari dua pelaku begal sadis di perumahan elite Surabaya akan segera disidang.

Penulis: Samsul Arifin | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM/FIRMAN RACHMANUDIN
Polrestabes Surabaya rilis tembak mati begal bercelurit di Surabaya 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tak lama lagi tersangka Noval Rinaldy satu dari dua pelaku begal sadis di perumahan elite Surabaya akan segera disidang.

Sedang rekannya M Hartono tewas ditembak mati polisi. 

Kasi Pidum Kejari Surabaya, Farriman Isnandi Siregar menyatakan, berkas Noval Rinaldy telah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Surabaya.

Hanya tinggal menunggu waktu jadwal persidangan. 

“Sudah masuk, kalau jadwalnya masih belum tahu kapan,” kata Farriman Isnandi Siregar, Senin, (10/2/2020). 

Ketua Tim Penggerak PKK Jatim Arum Bachsin: Jangan Maknai KB Sekadar Singkatan Keluarga Berencana

Resmikan Kantor Baru di Graha Bukopin, AFC Life Science Japan Optimistis Gaet 250 Ribu Member

Aksi Heroik Polres Tuban Kejar Komplotan Pencuri Hewan, Siapkan Barikade, Pelaku Terjebak Macet

AFC Life Science Japan Tawarkan Produk Suplemen SOP100+, Cocok untuk Terapi Stemcell!

Terapkan Sistem Budidaya Off Season, Petani Pamekasan Tanam Bawang Merah Saat Musim Hujan

Miliki Persiapan Cukup, Rahmad Darmawan Sebut Madura United Siap Hadapi Piala Gubernur Jatim 2020

Adapun Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang mengawal persidangan nantinya ialah Sukisno.

Namun saat ditanya kapan jadwal dimulainya persidangan, Sukisno masih belum mengerti. 

“Ya masih belum ditentukan jadwalnya oleh PN. Tapi sudah dilimpahkan berkasnya,” ujarnya. 

Diketahui residivis pelaku pencurian dengan pemberatan (curat) Hartono dan Noval melakukan aksinya pada jam malam di kawasan Jalan Raya Darmo Satelit Selatan, Sukomanunggal.

Mereka akan merampas motor korban dengan cara bertanya alamat. 

Korbannya adalah pasangan kekasih Slamet Efendi dan pacarnya Wiwin Widiyati. Mereka berdua dipepet dan dipaksa untuk menyerahkan motor Honda Scoopy miliknya.

Para begal itu pun menyabetkan golok kepada Slamet hingga mengenai tangan dan kakinya. Dan berhasil menggondol motor warna merahnya itu.

Di hari berikutnya, anggota Reskrim Polsek Sukomanunggal dengan dibantu oleh Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil menembak mati salah satu pelaku begal, yakni Hartono.

Sedangkan Noval Rinaldy ditangkap hidup-hidup di rumahnya Jalan Balongsari Madya. 

Kompetisi MAINBASKET Bareng KFC Surabaya Perebutkan Total Hadiah Ratusan Juta Rupiah

Mulfachri Harahap di Depan Kader PAN: Dukung Saya, Jangan Khawatir Rekomendasi Pilkada Tak Keluar

Gerindra Ngotot Calonkan Gamal Jadi Pendamping Machfud Arifin di Pilkada, Demi Restu Prabowo-Sandi?

Pengakuan Begal Sadis Noval Rinaldy

Satu dari dua Begal sadis di Surabaya yang tidak ditembak mati anggota Polrestabes Surabaya, Noval Rinaldy (22) memelas.

Berikut pengakuan Begal sadis asal Balongsari Madya, Kota Surabaya ini saat dikeler di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (6/12/2019). 

Dalam pengakuannya, Noval Rinaldy ikut M Hartono (32) - Begal sadis yang ditembak mati- karena terpaksa.

Ada dua alasan yang membuatnya menuruti permintaan M Hartono membegal sejoli di kawasan perumahan elite di Jalan Raya Satelit Selatan, Rabu (4/12/2019) dini hari.

Pertama, Noval Rinaldy mengaku pada saat itu tidak punya uang. Kedua, ia takut menolak karena diancam akan dibacok jika menolak.

"Saya takut pak, kalau tidak ikut saya diancam akan dibacok.

Saya juga pas kebetulan butuh uang.

Jadi saya ikuti saja daripada saya kenapa-kenapa," aku Noval Rinaldy saat ditanya oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho di depan kamar mayat RSUD Dr Soetomo Surabaya, Jumat (6/12/2019).

Noval dan M Hartono tetanggaan di Jalan Balongsari Madya. Rumah Noval Rinaldy di Balongsari Madya 7A/24 Surabaya.

Sedangkan M Hartono di Balongsari Madya 7A/20 Surabaya.

Noval mengaku baru sekali ini mengikuti perintah M Hartono.

Menurut Noval, Hartono dikenal sadis dan berani.

Bukan hanya pada korbannya, bahkan kepada teman sendiri kerap berulah.

"Dia memang dikenal berani dan sadis.

Kadang sama teman sendiri suka berantem," tambahnya.

Noval juga mengaku tak tahu kemana motor korban itu dijual.

Sales kartu kredit sebuah bank itu hanya menerima uang Rp 1.200.000 dari hasil kejahatannya bersama M Hartono.

"Sumpah saya tidak tahu dijual kemana, setahu saya cuma dibawa ke Madura langsung.

Saya dapat jatah Rp 1,2 juta.

Itu untuk kebutuhan popok dan susu anak saya yang masih dua bulan.

Kerjaan lagi lesu," akunya.

Nasib Noval Rinaldy memang masih beruntung dari temannya M Hartono.

M Hartono telah tewas setelah ditembak polisi karena melawan.

Sementara, polisi hanya menembak kaki kiri Noval yang juga sempat berusaha lari saat ditangkap.

Penulis: Samsul Arifin

Editor: Elma Gloria Stevani

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved