Kisah Haru Petugas Medis di Wuhan Rela Botak hingga Pakai Popok Dewasa Tangani Pasien Virus Corona
Para perawat di China yang berambut panjang mencukur rambutnya & pakai popok dewasa untuk menangani pasien dan antisipasi penularan virus Corona.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Tim medis untuk menangani virus Corona menjadi garda terdepan ketika wabah virus corona terus memakan korban jiwa khususnya di Wuhan.
Jumlah pasien yang semakin bertambah mengharuskan para tim medis untuk cepat melakukan penanganan dan perawatan pasien.
Sibuk menangani pasien virus corona, tim medis di beberapa rumah sakit melakukan berbagai cara.
• Adegan Ciuman Paling Menyentuh, Perawat Virus Corona di China Ini Cium Pacarnya Lewat Pintu Kaca
Meski mengenakan baju pengaman, tim medis berhadapan dengan pasien dan menjadi rawan terpapar virus lantaran kontak langsung dengan pasien terinfeksi virus.
Untuk semakin memudahkan penanganan pasien dan meminimalisir penularan virus corona, tim medis melakukan pencegahan.
Diantaranya yang dilakukan para perawat di rumah sakit. Mereka, para perawat yang berambut panjang mencukur rambutnya demi memudahkan penanganan pasien dan antisipasi penularan.
• Ustaz Abdul Somad: Sosok Ini yang Pertama Sebut Virus Corona, Virus Mematikan Ada Sejak Zaman Nabi
Petugas medis untuk virus Corona yang memutuskan untuk mencukur habis rambutnya (YouTube CGTN)
Mengutip dari unggahan video di kanal YouTube CGTN, sembilan anggota dari Rumah Sakit Kanker Yunnan batch 1 yang semuanya terdiri dari anggota perempuan yang datang ke Wuhan memutuskan untuk memotong rambutnya bersama.

Sementara itu, 228 anggota dari petugas medis di Rumah Sakit Internasional Xi yang mendukung Wuhan juga melakukan hal yang sama.
Pemotongan rambut tersebut dilakukan dalam rangka memudahkan mereka saat mengenakan pakaian khusus untuk virus Corona dan mencegah virus itu masuk ke dalam tubuh mereka melalui rambut.
• Mengenal Kota Wuhan Sebelum Wabah Virus Corona, Ada Perkampungan Muslim Disana hingga Potensi Kota
Seorang perawat wanita dalam video tersebut nampak menunjukkan hasil potongan rambutnya yang baru.

Hampir tidak ada rambut yang tersisa di kepalanya, perawat itu muncul dengan gaya rambut botak.
Ia menuturkan bahwa ia akan kembali ke Wuhan saat rambutnya telah tumbuh panjang kembali.
Keputusan untuk memendekkan rambut ini bisa dibilang merupakan sebuah langkah sederhana yang dilakukan oleh petugas medis disana guna mendukung pencegahan terhadap virus Corona.
• Pemandangan Haru Perawat RS Virus Corona Peluk Putrinya dari Kejauhan, Ibu di Sini Melawan Monster
Tim medis rela pakai popok orang dewasa
Dikutip dari TribunJogja.com (grup TribunJatim.com), saking sibuknya menangani pasien virus corona, tim medis harus memakai popok dewasa, karena mereka tak punya waktu pergi ke toilet di tengah usaha mereka merawat pasien virus corona.
Para pekerja kesehatan berjibaku menangani para pasien yang positif terinfeksi patogen mematikan itu, di tengah ribuan kasus yang muncul.
Berbagai video yang tidak bisa terkonfirmasi kebenarannya merebak di media sosial, menunjukkan suasana rumah sakit tempat pasien dirawat.
• VIRAL Pemandangan Haru Ayah Menangis Lihat Anak Balitanya yang Terinfeksi Virus Corona Minta Dipeluk
Dalam laporan media setempat, tim medis yang kelelahan tetap mengenakan pakaian hazmat mereka untuk merawat pasien positif virus corona.
Mereka menuturkan, pakaian itu membutuhkan waktu lama untuk bisa dilepaskan ketika mereka harus pergi ke toilet untuk buang hajat.
Seorang dokter di Rumah Sakit Union Wuhan di Weibo mengatakan, mereka memakai popok untuk orang dewasa demi mempersingkat waktu.
• VIRAL Video Warga Apartemen di Wuhan Saling Meneriakkan Semangat Satu Sama Lain Hadapi Virus Corona
"Kami tahu bahwa pakaian perlindungan ini mungkin adalah hal terakhir yang kami pakai. Kami tak bisa membuang-buang waktu," ucapnya dilansir Daily Mirror Minggu (26/1/2020).
Dokter di China rela kerja 12 jam sehari
Demi teliti virus Corona, dokter di China rela kerja 12 jam sehari.
Dokter di China menghabiskan 12 jam sehari di laboratorium demi meneliti dan menemukan obat untuk virus Corona.
Rupanya hal tersebut membuat tangan sang dokter mengalami bengkak dan merah. Berikut kisahnya!
• Permintaan Masker Pasca Virus Corona Meningkat, Karyawan Pabrik Lembur, Harganya Melambung Tinggi
Seperti diketahui, petugas medis di China saat ini harus bekerja keras untuk menangani wabah virus Corona.
Dikutip dari Oriental Daily, dokter tersebut bernama Chen Jun, seorang wakil direktur departemen laboratorium di RS Paru Wuhan.
Ia telah bekerja selama 19 tahun di rumah sakit itu.
• Terkurung 19 Hari karena Virus Corona, Wanita di China Ini Punya Ide Pakai Mobil Remote Controlnya
Biasanya, Chen dan tim melakukan uji selama dua kali sehari.
Akan tetapi satu tes asam nukleat virus butuh waktu sekitar 6 jam.
Sehingga Chen harus bekerja selama 12 jam, bahkan ia masih bekerja ketika pukul 3 pagi.
Simak video selengkapnya: