Gubernur Khofifah Isi Kuliah Umum di Unhas Makassar, Ingatkan Pentingnya Kolaborasi di Era 4.0
Gubernur Khofifah isi kuliah umum di Universitas Hasanuddin Makassar. Bagikan pengalamannya berkuliah dan sebut pentingnya kolaborasi di Era 4.0.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fatimatuz Zahroh
TRIBUNJATIM.COM, MAKASSAR - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan kuliah umum di depan ratusan mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/2/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah berbagi cerita pengalamannya sejak kuliah hingga bisa sukses sampai saat ini.
Di kesempatan tersebut Khofifah menyampaikan bahwa saat masih kuliah, dirinya memang sudah aktif di banyak organisasi dan dunia pergerakan.
Bahkan dirinya menjadi mahasiswa pertama yang mengenakan jilbab di kampusnya.
• Belasan Peserta Tes CPNS 2019 Tulungagung Langsung Gagal, Tak Datang ke Lokasi Ujian Penyebabnya
• Sabah FA Bikin Gol Bunuh Diri, Arema FC Unggul 2-0
Yang tak kalah penting, di samping belajar untuk menimba kapabilitas secara akademik, juga dibutuhkan usaha dalam bentuk doa.
Bahkan ia menyebut 20 persen dari proses pembelajaran yang ia lakukan adalah doa dan riyadhoh (usaha).
"Saya meluangkan 20 persen usaha yang saya lakukan dengan melengkapi dengan doa. Jadi setelah solat malam itu saya menyempatkan diri untuk menghafalkan satu ayat, satu hadist, seperti itu," katanya.
• Chord & Kunci Gitar Dalan Liyane Happy Asmara, Videonya Trending di YouTube, Mudah Bagi Pemula
• Pelatih Persija Senang Bisa Raih Poin Penuh Lawan Persela, Jadi Bekal Penting Saat Jumpa Sabah FA
Perempuan yang empat kali menjadi anggota DPR RI ini membagi banyak ceritanya. Ia menjadi inisiator undang undang pengarusutamaan gender, hingga menjadi pemrakarsa cashless social protection berupa Program Keluarga Harapan saat Menteri Sosial.
Lebih dari itu, Khofifah juga memberikan motivasi para mahasiswa di era revolusi industri 4.0 untuk bisa berdaya saing.
"Saat ini kita tidak bisa hanya cerita daya saing lalu titik, berhenti. Tapi harus dilanjutkan dengan kolaborasi dan sinergi. Karena saat ini kita sudah tau lawan kita, siapa yang kita hadapi. Tapi lawan kita ini besar sekali, nggak bisa kalau tidak bergandengan dan bekerja sama," kata Khofifah.
Karenanya jika kolaborasi dilakukan maka akan tercipta kekuatan yang solid untuk bisa melakukan kerja-kerja konstruktif.
• 5 Bahan Alami yang Ampuh Redakan Pilek, dari Madu hingga Bawang Putih
Tidak hanya itu Khofifah juga menekankan tentang pentingnya membangun ekosistem.
Itulah mengapa ia juga membangun ekosistem dalam mengembangan program program di Jawa Timur. Seperti dalam membangun Millenial Job Center (MJC) dengan menciptakan ekosistem melalui adanya tallent, tutor, dan juga client.
Selain itu juga dalam mengembangan program One Pesantren One Product (OPOP) yang menciptakan ekosistem ekonomi berbasis pesantren dengan tiga pilar utama yaitu santri, koperasi pesantren dan juga alumni pesantren.
• Kakek 61 Tahun Ditabrak Mobil Box di Tulungagung, Si Sopir Kabur Setelah Tahu Korbannya Celaka
• PSI Surabaya Masih Fokus Jalani Konvensi, Hasilnya Bakal Tentukan Figur Layak & Arah Koalisi