Warga Demak Surabaya, Perlu Perda Warga Bermobil Wajib Punya Garasi
Seiring dengan makin meningkatnya kesejahteraan dan pengaruh gaya hidup, warga Surabaya makin banyak yang punya mobil.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Yoni Iskandar
Pengurus kampung sadar kalau tulisan itu kereng. Namun Akhirnya pelan-pelan menyadarkan warga betapa pentingya jalan kampung. Kalau ada mobil PMK atau ambulans masuk kampung tidak terhalang.
Antarwarga sesama pemilik mobil juga tidak terjadi rawan gesekan karena mobil diparkir di jalan Kampung. Apalagi jalan kampung RT 02 lebar jalan kurang dari empat meter.
Ibu-Ibu PKK Door to Door
Suksesnya kampung Demak Timur sterilkan jalan kampung dari parkir mobil berkat peran ibu-ibu PKK setempat. Mereka rela mendatangi rumah satu per satu, Door to Door menggalang tanda tangan.
Dari 30 rumah terhimpun semua tanda tangan. Intinya RT telah membuat aturan bahwa semua mobil tidak ada yang diparkir di jalan kampung. Harus dimasukkan ke garasi masing-masing.
Khotimah, pengurus PKK setempat menuturkan bahwa mereka membantu mengedarkan dukungan aturan tersebut.
"Saya dari rumah ke rumah mengedarkan dukungan tanda tangan. Semua demi kenyamanan berscbama," ucap Khotimah.
Pengurus kampung rupanya sengaja mengerahkan emak-emak untuk merayu warga agar sadar. Semua demi kebaikan bersama. Membuat nyaman kampung tanpa ada mobil memenuhi jalan kampung.
Tanda tangan hasil persetujuan setiap warga mendukung aturan parkir itu kini dilaminating. Ditempel di papan pengumuman kampung.
Upaya keras pengurus kampung itu membuahkan hasil. Setiap saat pengurus berkoordinasi dan merapatkan aturan. Awalnya ada edaran dari RW 06 bahwa setiap RT di bawah RW ini mengeksekusi aturan jalan kampung bebas mobil parkir.
"Khusus bagi mobil tamu boleh parkir di jalan kampung. Itupun dibatasi hanya tiga hari. Saat siang mobil tamu diparkir di jalan raya yang lebih luas. Bukan di jalan kampung," kata Wakil Ketua RT 02 Agus.
Karena bersama-sama menegakkan aturan, warga pun kini muncul kesadaran. Mereka yang punya mobil tapi tak punya garasi malu sendiri. Warga pun kini dengan kesadaran membongkar ruang depan untuk garasi mobil. (Faiq/Tribunjatim.com)