Virus Corona di Indonesia
Penangkal Mujarab Virus Corona Dimiliki Wagub NTT, Sebut 1 'Pohon Ajaib': Penyakit Tidak akan Datang
Pernyataan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur ( Wagub NTT ) Josef Nae Soi yang mengklaim punya penangkal mujarab virus Corona jadi sorotan dan viral.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Daun kelor mengandung isotiosianat, yang merupakan zat antiperadangan.
Sehingga, tumbuhan ini dipercaya dapat membantu meredakan peradangan yang terjadi di tubuh.
5. Menurunkan kolesterol
Manfaat daun kelor yang disebut dapat membantu menurunkan kolesterol, membuatnya menjadi incaran banyak orang.
Pada daun kelor, efek penurun kolesterolnya disebut mirip dengan almond dan oats.
• VIRAL Trio Siswa SMA Injak Kepala Guru hingga Lempari Kursi, Terjadi saat Ujian, Kronologinya Miris
6. Melindungi tubuh dari keracunan arsen
Pada penelitian yang dilakukan di hewan uji, daun kelor disebut dapat melindungi tubuh dari racun arsenik, yang tidak jarang bisa masuk ke tubuh melalui kontaminasi makanan dan air.
7. Membantu mengatasi kanker
Manfaat daun kelor lain yang tak kalah hebat adalah kemampuannya dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Hal ini membuat daun kelor juga berguna dalam membantu kemoterapi lebih efektif.
• Cara Cuci Tangan Praktis Cegah Corona ala RSUD dr Iskak Tulungagung, Perhatikan Juga Etika Batuk
8. Baik untuk daya ingat
Kandungan antioksidan serta zat-zat kimia yang ada dalam daun kelor, dipercaya dapat meredakan stres dan peradangan di otak.
Hal ini membuatnya baik untuk meningkatkan daya ingat.
9. Baik untuk jantung
Ekstrak daun kelor, disebut berpotensi mengatasi dislipidemia, salah satu jenis penyakit jantung akibat naiknya kadar kolesterol serta trigliserida di tubuh.
• 3 Cara Sederhana Menjaga Kekebalan Tubuh Agar Terhindar dari Virus Corona, Termasuk Kurangi Stres
10. Mencegah anemia
Kandungan zat besi yang cukup tinggi di dalam daun kelor membuatnya dipercaya dapat membantu mencegah anemia.
Meski begitu, penelitian lebih jauh masih perlu dilakukan untuk memastikan manfaat daun kelor ini.
11. Berpotensi mengatasi infeksi bakteri
Ekstrak daun kelor, juga dipercaya dapat membantu meredakan infeksi yang terjadi akibat bakteri.
Pasalnya, tanaman ini mengandung bahan yang bersifat antimikrobial, sehingga mampu memusnahkan bakteri, terutama bakteri berjenis gram positif.
• Pengakuan Ilmuwan Soal Mutasi Virus Corona, 2 Jenis Baru, Tipe S Mampu Meniru, Simak Penjelasannya
12. Dipercaya baik untuk wanita menopause
Daun kelor yang dikonsumsi dalam bentuk bubuk, dipercaya dapat membantu meningkatkan kadar antioksidan pada wanita yang telah mengalami menopause.
Pada usia menopause, kadar antioksidan di tubuh memang akan menurun akibat berkurangnya produksi hormon estrogen.
Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui manfaat daun kelor tersebut.
13. Baik untuk anak yang malnutrisi
Salah satu manfaat daun kelor yang belum banyak diketahui adalah kemampuannya dalam membantu meningkatkan berat badan pada anak-anak dengan malnutrisi.
Manfaat ini bisa didapat dengan mengonsumsi bubuk kelor selama dua bulan secara teratur.
• Beredar Surat Edaran PMI Sebut 65 Warga Jatim Diduga Kena Corona, Dinkes Ungkap Fakta Sebenarnya
Meski begitu, jangan serta-merta memberikan olahan daun ini pada anak.
Perhatikan efek samping yang mungkin terjadi dan diskusikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai keamanannya.
Hingga saat ini, memang masih belum banyak penelitian yang menyebutkan efek samping konsumsi daun kelor dalam jangka panjang.
Namun, para ahli mengkhawatirkan, mengonsumsi daun kelor secara berlebih bisa menyebabkan mual, diare, dan heartburn.
Selain itu, meski daun kelor dipercaya bermanfaat untuk kesehatan, Anda sebaiknya tidak mencoba menggunakan bagian lain dari pohon kelor yang belum terbukti khasiatnya secara ilmiah.
Misalnya, mengonsumsi akar pohon kelor.
Pasalnya, akar pohon kelor disebutkan mengandung bahan beracun.
• VIRAL Driver Ojol Pakai Masker Anti-Nuklir Cegah Virus Corona, Penumpang Beberkan Cerita di Baliknya
Selain itu, hindari konsumsi ekstrak pohon kelor apabila sedang hamil dan menyusui, untuk mencegah pengaruhnya pada janin dan bayi.
Jika Anda mengonsumsi suplemen yang mengandung daun kelor, pastikan suplemen tersebut telah tercatat di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), untuk memastikan keamanannya.
Selain itu, waspadai juga kemungkinan munculnya reaksi alergi daun kelor.
Meski alami, bukan berarti kita dapat menggunakannya secara sembarangan.
Segera hubungi dokter apabila muncul gejala alergi seperti sesak napas, gatal, dan ruam setelah mengonsumsi tanaman ini.