Terbongkar Sindikat Curanmor 7 TKP di Surabaya, Kunci T Jadi Alat saat Aksi, Hasil Buat Foya-foya
Aksi pencurian kendaraan bermotor di Surabaya dibongkar unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Aksi pencurian kendaraan bermotor di Surabaya dibongkar unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Polisi meringkus enam pemuda yang merupakan pelaku pencurian motor di tujuh tempat di Surabaya.
Mereka adalah M Yasir (25) warga Bulak Banteng, Heri Wahyudi (19) warga Tambaksari, MRA (16) warga Surabaya, Fathur Rosi (22) warga Bulak Banteng, M Ghofi (22) warga Bulak Jaya dan Ahmad Fuad (27) warga Bulak Banteng Surabaya.
• Kampung Herbal Surabaya Ramai Pengunjung Sejak Virus Corona Merebak, Warga Berburu Bibit Empon-empon
Saat beraksi, para pelaku ini menggunakan kunci T yang ujungnya dipipihkan.
Modusnya, para pelaku ini berkeliling mencari sasaran dengan peran masing-masing.
"Ada yang bagian memantau, ada yang bagian memetik dan ada bagian yang menjualnya," kata Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Kamis (12/3/2020).
• Maia Bereaksi Fotonya di Rumah Ahmad Dhani Jadi Viral, Tak Menyangka Penampilannya: Tak Pikir Lanang
• Orangtua Korban Pembunuhan Siswi SMP Mantap Tak Ingin Bertemu Pelaku, Senyum Getir: Sudah Ikhlas
Aksi pencurian motor para pelaku itu dilakukan pada jam-jam rawan mulai pukul 22.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB.
"Operasinya sering malam. Hanya saja kadang juga kalau ada potensi siang hari yang sepi juga pelaku ini beraksi," tambahnya.
M Yasir, otak komplotan curanmor ini mengaku jika ia memilih sasarannya secara acak.
• Sindikat Arisan Online Rp 4 M Dibongkar Polda Jatim, Grup WhatsApp Jadi Sarana Komunikasi Member
Tidak ada pesanan khusus dari penadah barang curian.
"Pokoknya ya kalau ada Honda Scoopy ya ambil, kalau ada Honda Beat ya ambil. Tergantung pas hunting aja," akunya.
Motor curian itu dijual para pelaku ke Madura.
• VIRAL Acara Dangdutan di Kuburan Depok, 5 Faktanya: Penjaga Makam Sampai Muak, Aparat Diminta Turun
Biasanya, motor dihargai Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per unitnya.
Uang tersebut dibagi rata kepada para pelaku yang beraksi.
Biasanya mereka beraksi bersama dua hingga empat orang bergantian di satu tempat.
• Nasib Sial Emak Sidoarjo Naik Bus ke Kediri Kena Gendam, Ditinggal Kabur Pencopet di Tepi Jalan
Tak hanya itu, pengakuan pelaku juga nekat mencuri motor karena untuk berfoya-foya, di cafe atau diskotik yang ada di Surabaya.
"Uangnya buat ke cafe, foya-foya. Minum miras. Nanti kalau habis cari sasaran lagi," tandasnya.
• 3 Terdakwa Kasus Jalan Gubeng Ambles Divonis Bebas, Tak Terbukti Ada Unsur Merusak, Murni Insiden
Penulis: Firman Rachmanudin
Editor: Arie Noer Rachmawati