Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

BIPI Imbau Industri Alas Kaki Jatim Manfaatkan 'Momen' Corona: Saatnya Pakai Bahan Baku Dalam Negeri

Antisipasi virus Corona,Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) imbau industri sepatu Jawa Timur manfaatkan bahan baku dalam negeri.

Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Hefty Suud
pixabay.com
(ILUSTRASI) langkah pencegahan sebaran virus Corona. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) menyatakan sudah dari dulu hingga saat ini bahan baku produksi alas kaki mayoritas bergantung ke importir dari Tiongkok.

Merebaknya Covid-19 saat ini, membuat Tiongkok membatasi proses pengiriman bahan baku untuk mencegah sebaran virus yang telah menjadi pandemi global itu.

Kebijakan Tiongkok atas antisipasi virus Corona membuat industri alas kaki di Indonesia khususnya di Jawa Timur menjadi pusing.

Perubahan Drastis Bule Cantik Setelah Nikahi Pria Muntilan di 2018, Foto Barunya Manglingi: Thanks

Pinkan Mambo Dulu Terkenal Jadi Penyanyi, Kini Tukang Cuci Baju & Urus 7 Anak: Daripada Aku Nganggur

Untuk mengantisipasi hal tersebut, BPIPI melihat banyak yang beralih ke Vietnam.

Namun langkah tersebut dinilai bukanlah hal yang bagus, karena melihat Vietnam menghargai bahan baku alas kaki lebih mahal dari pada Tiongkok.

Kepala BPIPI, Heru Budi Susanto mengatakan seharusnya momentum adanya virus Corona bisa menjadi peluang bagi industri alas kaki di Indonesia untuk mengambil market di negara lain yang selama ini selalu diisi Tiongkok.

Pelatih Persebaya Surabaya Larang Anak Asuhnya Pulang Kampung Meski Beri Libur Tiga Hari

7 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Social Distancing, Disebut Bisa Mencegah Virus Corona

Namun nyatanya hal tersebut belum bisa dimanfaatkan oleh Indonesia karena persediaan bahan baku alas kaki yang semakin menipis, maka dari itu wajibnya jika bisa diisi dari dalam negeri sendiri saja.

”Jika kami lihat berdasarkan data Aprisindo, semenjak wabah virus Corona, produksi sepatu di tanah air maupun Jatim kini telah berkurang 50 persen,” kata Heru kepada TribunJatim.com, Rabu (18/3/2020).

Sedangkan, lebih lanjut Heru mengatakan, untuk pembelian bahan baku sepatu, semenjak wabah virus Corona beberapa perusahaan sudah banyak yang mengalihkan ke Vietnam meskipun harga di sana jauh lebih mahal dibanding Tiongkok.

Satu Warga Sumenep ODP Dirujuk ke RS Surabaya, Tim Dokter Optimis Sang Pasien Aman dari Virus Corona

"Apa yang dilakukan pengusaha alas kaki tidak ada pilihan lain lagi. Karena jika dirata-rata, harga bahan baku alas kaki sekarang mengalami kenaikan di kisaran 10 persen dibanding tahun lalu (2019),” ujarnya.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga tersebut, dikatakannya, produsen sepatu Indonesia telah memiliki strategi agar bisa tetap survive, yang dimana Aprisindo berencana akan membuat material center agar pengusaha bisa memesan bahan baku dari dalam negeri.

”Berkaca dari kesemua hal itulah, momentum adanya virus Corona ini akan sangat bagus dimanfaatkan oleh industri alas kaki agar tidak lagi bergantung bahan bakunya kepada impor, namun harus bisa menghasilkan bahan baku sendiri atau tidak membeli bahan baku kepada industri bahan baku alas kaki dalam negeri yang memang menyediakannya, sehingga meski wabah virus Corona pun nantinya berakhirnya lama, jika sudah tidak bergantung bahan baku impor, maka kinerja dan produksi bisa tetap berjalan stabil,” tegasnya.

Penulis: Fikri Firmansyah

Editor: Heftys Suud 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved