Antisipasi Virus Corona di Jawa Timur
Manfaatkan Liburan, Siswa SMP Kota Batu Buat Pemencet Otomatis Hand Sanitizer untuk Perangi Corona
Siswa SMP di Kota Batu, M Salim Ramadhan buat alat pemencet otomatis hand sanitizer untuk perangi virus Corona. Maanfaatkan waktu libur.
Penulis: Benni Indo | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, BATU – Seorang pelajar dari SMP Muhammadiyah 8 Batu bernama M Salim Ramadhan (15) membuat alat pemencet otomatis hand sanitizer.
Alat tersebut bekerja melalui sensor jarak ultrasonik. Sensor ini mendeteksi benda di jarak 10 cm kemudian ditransmisikan ke bagian belakang untuk menyalakan motor servo.
Salim, saat diwawancarai awak TribunJatim.com mengatakan, butuh waktu sehari saja untuk membuat alat tersebut.
• Pinkan Mambo Dulu Terkenal Jadi Penyanyi, Kini Tukang Cuci Baju & Urus 7 Anak: Daripada Aku Nganggur
• Perubahan Drastis Bule Cantik Setelah Nikahi Pria Muntilan di 2018, Foto Barunya Manglingi: Thanks
“Saya buatnya tanggal 16 Maret 2020. Seharian saja selesai,” kata Salim, Rabu (18/3/2020).
Diceritakan Salim, alat itu diciptakan sebagai upaya mengurangi potensi penularan bakteri maupun virus.
Katanya, alat pembersih tangan atau hand sanitizer di tempat-tempat umum banyak yang bekerja secara manual. Artinya, harus menyentuh lalu menekan tombol pencet.
• Kisah Pasien ODP Negatif Virus Corona di RS Unair Surabaya, Demam 40 Derajat, Pernah Pergi ke Depok
• Tingkatkan Kualitas Tembakan, Winger Persebaya Manfaatkan Waktu Libur untuk Kuatkan Otot Paha
Padahal, ketika menyentuh tombol pencet, bisa berpotensi menempelkan virus di tombol tersebut. Dengan alat ini, orang tidak perlu lagi menyentuh tombol pencet. Alat secara otomatis akan memencetkan tombol ketika sensor mendeteksi tekstur jari.
“Alat ini untuk membantu mencegah penularan. Alat ini memang dibuat untuk hand sanitizer tanpa menyentuh. Kalau di tempat umum, kuman-kuman bisa saja menempel. Kalau orang tidak membersihkan dengan benar, kan berpotensi tertular,” kata Salim.
Dengan biaya Rp 250 ribu, Salim dibantu ayahnya Eko Teguh Triwisuda menyelesaikan pembuatan alat itu dalam sehari. Ia berharap, alat tersebut dapat membantu upaya pencegahan penularan virus atau bakteri.
• Instansi Bandara Juanda Berkolaborasi Cegah Masuknya Corona, Konsisten Lakukan Pengawasan dan Pantau
Apalagi saat ini masyarakat tengah gencar melawan dan memutus rantai virus Corona atau Covid-19.
Salim membuat alat itu saat mengisi waktu liburan sekolah selama 14 hari. Instagram dan ayahnya menjadi inspirasi ia membuat alat tersebut.
"Pertama saya terinspirasi tayangan di Instagram, sebuah perusahaan menjual alat seperti ini, iseng-iseng saya buat, mumpung libur, Alhamdulillah jadi dalam waktu semalam," ujar Salim.
Salim meyakini, alat yang dibuatnya lebih aman, ketimbang menggunakan langsung botol hand sanitizer karena pengguna tidak perlu memegang botol hand sanitizer. Selain itu dengan menggunakan alat ini, pengguna bisa lebih menghemat cairan pembersih, karena cairan yang keluar terukur.
"Bisa diatur cairan yang keluar, saat ini saya atur cairan keluar hanya tiga semprotan, bisa juga mencegah orang lain mengambil cairan secara berlebihan," katanya.
Sementara itu Eko, ayah Salim mengatakan bakat Salim memang terlihat sejak kecil. Koordinator dan Instruktur Utama Batu Coding Robotic Community itu mengatakan, sering mengajak Salim ketika mengerjakan proyek-proyeknya. Terutama yang berkaitan dengan elektronika.
"Kebetulan saya sering membuat robot, kalau saya pas otak atik komponen, dia ikut otak atik," ujar alumnus Teknik Elektro Universitas Brawijaya ini.
Eko mengatakan, pihak Pemkot Batu telah menemuinya dan meminta agar alat tersebut dibuat satu lagi. Dengan begitu ada dua alat yang diminta Pemkot Batu dengan bentuk dan tampilan yang lebih disederhanakan.
“Hari ini bertemu dengan perwakilan dari Pemkot Batu. Minta dibuatkan dua alat dan dipoles dengan baik tampilannya,” ujar Eko.
Penulis: Benni Indo
Editor: Heftys Suud