Virus Corona di Indonesia
Prediksi Akhir Wabah Virus Corona di Indonesia Menurut Peneliti ITB, Ungkap Tidak Bisa seperti Korea
Prediksi akhir wabah virus Corona di Indonesia menurut peneliti ITB, ungkap tidak bisa seperti Korea.
TRIBUNJATIM.COM - Wabah virus Corona Covid-19 masih terus meluas hingga saat ini.
Bahkan, virus Corona yang merebak di Indonesia akan terus mengalami peningkatan.
Banyak warga yang menjadi ODP (Orang Dalam Pengawasan) dan jumlahnya semakin melonjak drastis.
• UPDATE Pasien Positif Virus Corona RSUP Persahabatan Jakarta Semakin Berkurang, Tinggal 17 Orang
Namun, tak perlu khawatir, penyebaran virus Corona ini dapat dicegah dan diatasi dengan banyak hal.
Melansir dari Kompas.com pada Selasa (24/3/2020), Pusat Permodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) di Institut Teknologi Bandung (ITB) telah melakukan simulasi dan permodelan sederhana.
Hal ini untuk memprediksi penyebaran Covid-19 di Indonesia.
• VIRAL VIDEO Jenazah Pasien PDP Corona Dibawa Pulang Keluarga, Plastik Dibuka, Warga Sambut Histeris
Melalui penelitian tersebut, Indonesia diprediksi akan mengalami puncak jumlah kasus Covid-19 pada akhir Maret hingga pertengahan April 2020.
Pendemi virus Corona ini diperkirakan akan berakhir pada saat kasus harian terbesar berada di angka sekitar 600 persen yang diprediksi pada bulan April 2020 tersebut.
• Penggali Kubur Takut Memakamkan Jenazah Pasien Covid-19 di Sidoarjo, Plt Bupati Turun Tangan
“Perlu dicatat, ini hasil pemodelan dengan satu model yang cukup sederhana."
"Tidak mengikutkan faktor-faktor kompleksitasnya tinggi," ujar tim peneliti, Nuning Nuraini, dalam keterangan tertulis, Kamis (19/3/2020).
Nuning Nuraini menjelaskan, penelitian ini dilatarbelakangi kasus Covid-19 di Indonesia yang menjadi bagian pendemi global.
"Dalam penelitian ini, kami berusaha menjawab pertanyaan mendasar tentang epidemi yang sedang terjadi saat ini di Indonesia melalui suatu model matematika sederhana," kata Nuning Nuraini.
• Virus Corona Ubah Cara Penguburan Mayat Positif Covid-19, Dipasangi Masker hingga Ditaburi Kapur
Dalam sebuah penelitian yang menjadi jurnal ilmiah ini, tim membangun model representasi jumlah kasus Covid-19 dengan menggunakan model Richard's Curve.
Model Richard's Curve terbukti berhasil memprediksi awal, akhir, serta puncak endemi SARS di Hong Kong pada 2003 silam.
• Santunan Korban PHK saat Wabah Virus Corona, Dapat Rp1 Juta Per Bulan Per Orang selama 3 Bulan
Setelah menentukan model penelitian ini, tim akhirnya menguji berbagai data kasus Covid-19 terlapor dari berbagai macam negara.
Seperti China, Iran, Italia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat, termasuk data akumulatif seluruh dunia.
Secara matematik, model Richard’s Curve Korea Selatan paling cocok.
Sebab kesalahannya sangat kecil disandingkan dengan data terlapor di Indonesia.
Jika dibanding data negara lain, kesesuaian ini diambil saat Indonesia memiliki 96 kasus positif virus Corona.
• Bantuan Sandiaga Uno Tanggung Kebutuhan Dasar Keluarga Positif Covid-19 atau PDP, Begini Cara Daftar
"Bisa dikatakan, jika kita punya penanganan yang mungkin sama, sesuai dengan publikasi yang ada dengan Korea Selatan."
"Tanpa memasukkan faktor kompleksitas lainnya seperti temperatur lingkungan, kelembaban dan lainnya, seharusnya kita bisa mendapat kesimpulan yang sama persis dengan apa yang ditulis pada publikasi kami," kata dia.
• Ojol Sindir Influencer, Minta Aksi Mereka saat Pandemi Virus Corona: Kami Butuh Makan 2 Minggu
Namun hal ini bukanlah perkara mudah.
Sebab Korea Selatan menjadi salah satu negara paling baik dalam penanganan Covid-19.
"Ini waktu terus berjalan, tentu sulit untuk bisa persis seperti mereka."
"Tapi setidaknya, dari tulisan ini kita bisa mengetahui bahwa Indonesia perlu melakukan sesuatu untuk tetap berada dalam tren yang baik," ujar Nuning Nuraini.

• Pilot Lion Air sempat Sesak Napas dan Batuk sebelum Meninggal, Punya Riwayat Terbang dari Malaysia
Menurut Nuning Nuraini, merujuk pada model yang dibangun termasuk faktor-faktor yang krusial.
Selain itu ini perlu dilakukan pencegahan agar penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas.
Sebab, tingkat penyebaran yang tinggi akan memberatkan rumah sakit, tenaga medis, serta fasilitas yang disediakan menjadi tidak cukup untuk penampungan.
Selain itu vaksin Corona belum dapat ditemukan.
• Perbedaan Hantavirus dengan Virus Corona yang Sama-sama Berasal dari China, Bahaya Jika Terinfeksi
Masalah ini dapat diatasi dengan memotong rantai penularan yang dapat dilakukan dengan pembatasan kontak fisik.
Hal ini seperti yang telah dinstruksikan pemerintah beberapa waktu lalu.
Sejak virus Corona mulai masuk Indonesia, Jokowi telah memperingatakan melalui Instagram-nya bahwa Covid-19 dapat dicegah dan dihadapi.
Selain dengan menerapkan sosial distancing, Presiden Jokowi juga mengunggah sebuah video yang menerapkan cara sederhana untuk menjaga kondisi kesehatan dengan baik.
Yakni dengan mencuci tangan, menghindari menyentuh area wajah dengan rangan yang kotor, menjaga kebersihan lingkungan , hidup sehat, dan jaga jarak.
• Rahasia Mbak Pur yang Kerap Jadi Pembantu, Keluarga & Prestasi 4 Anaknya Dipuji Revalina S Temat
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul KABAR GEMBIRA, Ilmuwan Prediksi Kasus Virus Corona di Indonesia Berakhir Pada Akhir April 2020.