Kapolres Gresik Tegaskan Pria Tewas di Depan Swalayan Jalan RA Kartini Bukan karena Virus Corona
Mayat pria ditemukan di depan swalayan di Jalan RA Kartini, Kecamatan Kebomas, Gresik. Kapolres Gresik membantah jika korban meninggal karena Covid-19
Penulis: Willy Abraham | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Para pengunjung swalayan di Jalan RA Kartini, Kecamatan Kebomas, Gresik, dihebohkan dengan penemuan mayat laki-laki.
Korban tergeletak tanpa mengenakan baju dan hanya ditutup kain jarit, di depan swalayan.
Korban diketahui bernama Jaelani, warga Desa Glondonggede, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban.
Korban yang berusia 51 tahun itu pertama kali ditemukan sekitar pukul 06.30 WIB.
• Siswa di Gresik Masuk Sekolah Padahal Masa Belajar di Rumah Diperpanjang, Langsung Dipulangkan
• Pengadilan Negeri Kota Malang Gelar Sidang Online untuk Cegah Penyebaran Virus Corona
Korban yang sehari-hari kerja sebagai tukang becak, biasanya mangkal di sekitar swalayan dan kawasan Gresik Kota.
Kanit Reskrim Polsek Kebomas, Iptu Suja'i mengatakan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata, malam itu korban baru kembali mengayuh becak dan beristirahat di depan swalayan, sekitar pukul 22.45 WIB.
Salah satu petugas keamanan swalayan sempat melihat korban menyapu halaman sekitar pukul 23.00 WIB.
Saat menyapu halaman, korban mengeluh kepalanya sakit.
Ia juga sempat mengaku masuk angin dan tak enak badan.
Setelah itu korban kembali ke becaknya dan meminum obat pereda sakit kepala yang cukup banyak.
• Kapten PSG Gresik Legawa dengan Keputusan Manajemen Bayar Gaji Maksimal 25 Persen Mulai Bulan April
• Cegah Virus Corona, Satgas TMMD 107 Semprot Disinfektan Desa Sirnoboyo Gresik
Setelah minum obat, korban tidur di atas becaknya bersama yang lainnya.
Saat terbangun, korban kembali menyapu lantai.
Namun, kondisinya sudah lemah dan terlihat tidak kuat.
"Sempat muntah di dekat becaknya sekitar pukul 05.00 WIB," ucapnya.
Korban lalu kembali ke becak dan tidur di atas becak.
"Mau diajak mangkal becak sama temannya tetapi korban tidak kunjung bangun," terangnya.
• Rencana Karantina Wilayah di Surabaya Cegah Corona, SOP hingga Teknis Penerapan Masih Diracik Pemkot
• Gubernur Khofifah dan Bupati Lamongan Imbau Pedagang Pecel Lele dan Sambel Penyet Tak Mudik Dulu
Polisi yang mendapat laporan langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP.
Petugas dari RSUD Ibnu Sina Gresik yang datang ke lokasi melakukan evakuasi dengan standar penanganan virus Corona (Covid-19).
Dengan memakai alat pelindung diri (APD) dan masker, petugas membawa korban ke rumah sakit.
Proses evakuasi tersebut sempat menarik perhatian warga sekitar dan pengendara di Jalan RA Kartini.
Pemandangan ini membuat banyak masyarakat berasumsi bahwa korban terpapar virus Corona (Covid-19).
Banyak kabar berseliweran terkait kematian korban.
• Harga Rempah-rempah di Pasar Tradisional Tuban Meroket, Warga Masih Banyak yang Beli
• Water Cannon dan Damkar Kota Malang akan Semprotkan Disinfektan di Sejumlah Jalan, Tak Ada Penutupan
Kapolres Gresik, AKBP Kusworo Wibowo, membenarkan kejadian tersebut, namun membantah jika korban meninggal karena virus Corona.
"Korban meninggal karena sakit. Korban meninggal mendadak bukan karena virus Corona atau Covid-19," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan medis, korban meninggal dunia karena memiliki riwayat penyakit.
Petugas menemukan obat pereda nyeri di sakunya serta mendapatkan keterangan saksi.
Dari pemeriksaan fisik, korban meninggal bukan karena penganiayaan karena tidak ada luka dan tanda bekas penganiayaan di tubuh korban.
Editor: Dwi Prastika
• Perumahan Pasien Terkonfirmasi Covid-9 di Kota Kediri Dikarantina, Warga Dilarang Keluar-Masuk
• Peringatan Hari Jadi Kota Blitar Batal, Anggaran Rp 15 M akan Dialihkan untuk Penanganan Covid-19