Virus Corona di Pamekasan
RSUD Pamekasan Madura Butuh 500 Baju Hazmat untuk Persiapan Tangani Pasien Covid-19
Untuk persiapan penanganan pasien yang dimungkinkan akan terjangkit virus Corona, saat ini RSUD Pamekasan butuh sekitar 500 APD baju hazmat.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - RSUD dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, Madura, yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan khusus menangani pasien virus Corona (Covid-19) di Jawa Timur kekurangan baju hazmat (hazardous material).
Perlengkapan alat pelindung diri (APD) ini lazim digunakan tatkala menangani pasien dengan penyakit menular seperti virus Corona.
Ketua Tim Penanggulangan Covid-19 RSUD dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, dr Syaiful Hidayat, mengatakan, untuk persiapan penanganan pasien yang dimungkinkan akan terjangkit virus Corona, saat ini RSUD Pamekasan butuh sekitar 500 APD baju hazmat.
• Dalam Tahap Branding, Mobil Sehat dari Pemkab Pamekasan untuk 178 Desa akan segera Didistribusikan
• Polda Jatim Gencar Kampanyekan Physical Distancing, 247 Ruas Jalan se-Jatim Telah Ditutup
Kebutuhan sebanyak itu, kata dia, sebagai langkah antisipasi terjadinya ledakan kasus virus Corona di Madura.
"Jadi kita memang butuh APD cukup banyak. Target kita kalau perlu sampai 500 APD baju hazmat, itu untuk persiapan," kata dr Syaiful Hidayat kepada TribunJatim.com, Jumat (3/4/2020).
Saat ini baju hazmat yang dimiliki RSUD Pamekasan, kata Syaiful Hidayat, sebanyak 50 hingga 100 baju.
Baju hazmat sebanyak itu didapat dari bantuan Pemprov Jawa Timur dan BNPB Jatim.
"Kalau di Pemkab Pamekasan katanya masih dianggarkan. Tapi kita dari masing-masing manajemen sudah berusaha untuk minta bantuan ke berbagai sektor," ujarnya.
• 90 Santri Pulang ke Pamekasan Gegara Corona, Turun Langsung Disemprot Disinfektan dan Cek Kesehatan
• Hasil Rapid Test Covid-19 di Bangkalan: 1 Anggota Tim Tenaga Kesehatan Haji dan 1 Pemudik Positif
"Saya pun dari organisasi profesi juga sudah berusaha minta bantuan baju hazmat itu sebagai persediaan," tambahnya.
Selain itu, dr Syaiful Hidayat menjelaskan, baju hazmat tersebut misal sudah dipakai menangani pasien yang terpapar virus Corona langsung dibuang dan tidak boleh dipakai lagi.
Hal tersebut kata dia sebagai upaya dan antisipasi untuk mencegah penularannya.
"Perhitungan kita satu pasien yang dirawat karena terpapar virus Corona itu butuh baju hazmat atau APD tersebut dalam sehari minimal butuh 7 baju hazmat," ungkapnya.
• Pertahankan Status Zona Hijau Corona, Pemkab Sampang Tambah Posko Covid-19 di Pinggir Jalan Nasional
• Di Tengah Pandemi Covid-19, Kiper Madura United Pilih Habiskan Masa Libur di Bangkalan
"Itu tujuh baju hazmat hanya untuk satu perawat. Kalau pasien yang positif Corona itu setiap hari biasanya harus dijaga 5 perawat dan dalam sehari 3x shif ya tinggal dikalikan saja. Berarti dalam sehari itu butuh 15 baju hazmat yang hanya sekali pakai," bebernya.
Lebih lanjut dr Syaiful Hidayat berharap kebutuhan baju hazmat itu secepatnya bisa terpenuhi.
Menanggapi kekurangan baju hazmat tersebut, Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, langsung buka suara.
Dia mengatakan, mengenai kekurangan dan persiapan APD baju hazmat tersebut sudah tuntas dan sudah selesai dibicarakan.
Politisi Partai PKB itu juga mengaku sudah merapatkan dengan semua pihak untuk memenuhi kebutuhan baju hazmat tersebut.
• Kedatangan Pemudik ke Pamekasan di Tengah Pandemi Corona Bakal Dipantau Ketat Tim Satgas Covid-19
• Bupati Baddrut Tamam dan Wakil Bupati Rajae Hibahkan Semua Gajinya untuk Relawan Covid-19 Pamekasan
Bahkan, dia menyebut, kalau kebutuhan baju hazmat tersebut saat ini sudah datang dan seterusnya akan begilir untuk memenuhi kekurangan-kekurangan lainnya.
"Yang paling penting mudah-mudahan APD yang sudah diberikan oleh pemkab tersebut tidak terpakai," inginnya.
"Kenapa? kalau tidak terpakai berarti masyarakatnya di sini sehat semua," ujarnya.
"Kalau APD-nya dipakai berarti tingkat partispasi dan kesadaran masyarakat dalam pencegahan virus Corona ini masih rendah," tambahnya.
• Liga 1 2020 Ditunda hingga 29 Mei, Persebaya Surabaya dan Madura United Pilih Legawa
• Pengelola Pantai Talang Siring Siap Tutup Sementara, Turut Andil Tekan Sebaran Corona di Pamekasan
Lebih lanjut, Baddrut Tamam berdoa semoga warga Pamekasan tidak ada lagi yang terpapar virus Corona.
Dia meminta masyarakat tidak abai dalam peringatan untuk menerapkan physical distancing serta berperilaku hidup bersih dan sehat.
"Maka dari itu di hulunya (rumah sakit/puskesmas) ini yang kita kuatin dan kita penuhi dahulu kebutuhannya. Sebab kita sadar rumah sakit kita terbatas dan puskesmas kita terbatas. Mudah-mudahan tidak ada yang terpapar Covid-19 lagi di Pamekasan," harapnya.
Editor: Dwi Prastika