Warga Protes karena Tak Ada TPS, Kantor Kecamatan Tutur Pasuruan Bak Tempat Pembuangan Sampah
Informasi yang didapatkan, sampah-sampah ini sengaja dibuang di Kantor Kecamatan Tutur Pasuruan oleh warga Wonosari.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Galih Lintartika
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Suasana Kantor Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, mendadak menjadi tempat pembuangan sampah, Jumat (3/4/2020).
Kantor kecamatan ini dipenuhi oleh tumpukan kantong plastik berisikan sampah-sampah plastik.
Suasana yang asri dan bersih mendadak berubah menjadi tempat kumuh.
Informasi yang didapatkan, sampah-sampah ini sengaja dibuang di Kantor Kecamatan Tutur oleh warga Wonosari.
• Terapkan Physical Distancing, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Pasuruan Beri Sinyal Darurat
• Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Asyik Ngobrol di Rumah, Joni: Physical Distancing Tak Bisa Ditawar!
Mereka membuang sampah sebagai bentuk protes ke pemerintah karena tidak adanya tempat pembuangan sementara (TPS) di desa setempat.
Salah seorang warga mengaku kesal karena pihak desa tidak menyediakan TPS.
Setelah itu, warga selama ini membuang sampah ke lahan kosong yang ternyata lahan itu milik Perhutani.
"Karena tidak ada TPS, terpaksa warga membuang sampahnya di lahan Perhutani. Dan itu terjadi sudah bertahun-tahun," kata seorang warga yang namanya menolak disebutkan.
Beberapa waktu lalu, Perhutani bersama Forpimka menutup paksa tempat pembuangan sampah di lahan Perhutani itu.
• Mie Bola Mas Gandeng Pemkot Pasuruan Bagikan 4.000 Hand Sanitizer pada Pedagang Pasar Tradisional
• Dinkes Kabupaten Pasuruan Mangkir, Hearing Pembahasan Pemberian Bantuan Sembako Batal
"Pemerintah juga melakukan penutupan akses jalan menuju TPS. Warga pun bingung mau buang sampah kemana. Sudah berkali-kali wadul ke pemdes tidak pernah ada solusinya," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, B3 (Bahan Berbahaya Beracun) dan Non B3, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan, Suprapto, menilai, kurangnya sosialisasi Pemdes ke warga soal TPS.
"Warga kesal sebab tidak ada TPS untuk membuang sampah," ujar Suprapto.
Ia pun menyayangkan kejadian tersebut.
Dia mengatakan, seharusnya kepala Desa Wonosari mencarikan solusi.