Kisah Dokter Madura Tangani Pasien Corona di RS, Rasa Khawatir Mencuat, Habiskan 10 Hazmat Sehari
Banyak cerita suka dan duka dari petugas medis selama bertugas di tengah pandemi Covid-19 akibat virus corona.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Sudarma Adi
Namun meski begitu dia mengaku merasa tertantang dan harus tetap terjun melakukan penanganan dan perawatan terhadap pasien yang tertular agar lekas sembuh.
Kata dia, dalam menghadapi wabah virus corona ini adalah tugas yang wajib diembannya dengan baik dan perlu kesabaran.
"Perasaan saya mau tidak mau ya harus terjun dan sekaligus saya tertantang. Karena saat ini kita sedang melawan wabah virus yang kadang gejalanya tidak menentu," ujarnya.
Untuk memastikan dirinya dan perawat khusus yang menangani pasien yang positif virus corona agar tidak ikut tertular, Syaiful mengaku melakukan beberapa prosedur dengan ekstra hati.
Pertama, kata dia, para dokter dan perawat sebelum masuk ke ruangan isolasi wajib memakai APD baju Hazmat lengkap.
Serta semua kondisi tubuh mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki harus tertutup.
Ke dua saat memakai baju Hazmat dan saat membukanya selepas kontak langsung dengan pasien Covid-19 juga harus hati-hati dan terdapat prosedur khusus.
Usai kontak langsung dengan pasien yang terpapar virus corona, kata dia, setiap dokter dan perawat wajib mandi di ruangan khusus.
Namun sebelum mandi, baik perawat dan dokter, wajib terlebih dahulu disemprot seluruh tubuhnya memakai cairan antiseptik.
Selepas itu baru diperbolehkan mandi.
"Sesudah bersih habis mandi, di dalam ruangan khusus sudah disiapkan pakaian lain. Selama 24 jam begitu yang kita lakukan," ungkapnya.
Dalam setiap harinya, kata dokter Syaiful terdapat 10 perawat khusus di RSUD Pamekasan yang menangani pasien yang terpapar virus corona.
Dari jumlah itu terdiri dari dua dokter spesialis dan delapan perawat.
"Ibarat perang, kita sekarang berada di garis depan. Jadi kita juga serba ekstra hati-hati," ucapnya.
Tidak hanya itu, Syaiful juga menceritakan, saat shift dalam setiap harinya ada sekitar dua perawat hingga tiga perawat yang kontak langsung dalam mengawasi pasien yang terpapar virus corona tersebut.