Warga Jateng Hilang di Bozem Pakal Ketemu di Kedalaman 3 Meter: Tak Sengaja Sentuh Kaki Jenazah
Warga Jawa Tengah yang sempat hilang karena tenggelam di bozem Jalan Jawar, Pakal, Surabaya Barat ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Nurul Labib S (25) warga Jepara, Jawa Tengah yang sempat hilang karena tenggelam di bozem Jalan Jawar, Pakal, Surabaya Barat, akhirnya ditemukan.
Komandan Tim Operasi Search and Rescue (SAR) Kantor SAR Surabaya Johan Saptadi mengungkapkan, korban berhasil dievakuasi sekira pukul 10.20 WIB, dalam keadaan tidak bernyawa.
Tubuhnya korban ditemukan Anggota Tim SAR gabungan di kedalaman tiga meter, berlokasi di jarak dua meter dari titik pertama korban diketahui tenggelam.
• Ashanty Nangis dengar Suara Dentuman Keras, Orang Rumah Langsung ke Halaman, Anang Kaget: Apa ini?
• Isi Chat Terakhir Nikita Mirzani & Glenn Fredly, Isu soal Hubungan Mereka Terjawab, Kekal Kenangan
"Dari posisi korban sejak tadi malam, kena arus, jadi bergeser 2 meter dari titik tenggelam," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Minggu (12/4/2020).
Johan menerangkan, keberadaan korban di dalam dasar bozem diketahui anggota SAR setelah mereka berhasil menyentuh salah anggota badan korban, yakni kaki korban.
"Baru tahu, kaki korban kecantol kakinya penyelam," tuturnya.
• HOAKS Viral Daftar Nama Pasien Dokter Terkonfirmasi Covid-19 di Bangkalan, Pemkab Minta Warga Tenang
• Luapan Sungai Bengawan Solo Rendam Gresik, Sawah dan Tambak di Kecamatan Dukun Gagal Panen
Tubuh korban yang berada dalam dasar bozem sedalam tiga meter itu diketahui oleh anggota Tim SAR setelah melakukan proses pencarian menggunakan metode Galah.
"Digantol, itu yang memungkinkan, karena kondisi hujan dan kondisi malam, kondisi air berarus," jelasnya.
Metode itu, ungkap Johan, sudah dilakukan oleh anggota SAR sekira pukul 20.00 WIB, Sabtu (11/4/2020).
• Jalan Raya Morowudi Gresik Ditutup Terendam Banjir 60 Senti, Pengendara Motor Was-was: Putar balik
Namun proses pencarian berlangsung hingga pukul 21.30 WIB, ternyata tetap saja tak membuahkan hasil.
Johan memutuskan menunda proses pencarian sementara, karena sejumlah faktor.
Yakni faktor cuaca saat itu di kawasan tersebut hujan. Faktor waktu karena sudah larut malam. Faktor permukaan air bozem yang berarus pascadiguyur hujan.
Selain itu, lanjut Johan, ternyata ada faktor lain yang cukup menghambat anggota SAR gabungan dalam melakukan proses pencarian.
Yakni karakteristik air yang terbilang keruh, dan kontur dasar bozem yang memiliki kedalaman tidak rata, karena di dalam dasarnya terdapat beraneka benda sisa material bangunan.