Virus Corona di Surabaya
Kompaknya Warga Rangkul Keluarga Perawat Siloam Hospitals Surabaya, 'Jangan Kucilkan Korban Corona'
Rarga Perumahan Puri Citra Rungkut rangkul keluarga perawat Siloam Hospitals Surabaya yang meninggal dunia 'Jangan kucilkan korban Corona'.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Sikap warga Perumahan Puri Citra Rungkut, Gununganyar, Kota Surabaya patut dijadikan teladan bagi masyarakat lain.
Para warga justru memberikan dukungan penuh untuk tetangga sekaligus keluarga dari perawat Siloam Hospitals Surabaya yang gugur dalam bertugas melawan pandemi Corona (Covid-19).
Ketua RT 5 RW 3 Perumahan Puri Citra Rungkut, Widyatmoko mengatakan keluarga almarhumah tentu terpukul atas kejadian ini.
• TERUNGKAP 1 Negara Paling Aman dari Virus Corona, Penyelamatnya Tak Disangka, Dilakukan Sejak Lama
• Telepon Rahasia Pejabat China Bocor ke Publik, Ribuan Orang Bakal Selamat Jika Diumumkan Lebih Awal
Maka dari itu, mengucilkan keluarga mendiang bukan hal yang tepat dan tak boleh dilakukan. Apalagi, mendiang merupakan salah satu pahlawan kemanusiaan.
"Kami sebagai warga yang baik tidak boleh mengucilkan almarhumah dan keluarganya. Sebab, almarhumah telah berkorban mengabdi untuk kepentingan masyarakat umum, dalam hal ini pasien dan juga negara. Kami semua sepakat memberikan dukungan kepada keluarga," kata moko sapaan akrabnya kepada Surya, Kamis (16/4/2020).
• Ramalan Cinta Zodiak Besok Jumat, 17 April 2020: Libra Kurangi Frustasi, Asmara Capricorn Bergejolak
• Peduli Garda Depan Penanganan Covid-19, Ketua DPRD Gresik Kirim APD dan Masker untuk Tim Medis RSSG
Moko menjelaskan, dukungan yang sudah diberikan warga untuk keluarga mendiang yakni suntikan moril.
Karena situasi wabah virus Corona belum mereda, dukungan diberikan melalui aplikasi pesan singkat maupun telepon.
"Kami bahu-membahu saling menguatkan keluarga almarhumah. Kami tak mungkin membiarkan mereka menghadapi situasi ini sendiri," ujarnya.
• Geger Polisi Pangkat Kompol Tergeletak di Kantor Polres Jombang, Sempat Ngeluh Pusing, Lihat Ending
Selain itu, ke depan, para warga juga membantu keluarga mendiang berupa materil. Tadi siang, para warga patungan untuk membeli bahan makanan.
"Keluarga almarhumah disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Selama isolasi, kami berupaya untuk memenuhi kebutuhan makan mereka. Mulai besok, kami akan mengantar makanan pagi, siang, dan malam. Para ibu-ibu nantinya yang bertugas memasak makanan untuk mereka," terangnya.
Ia mengungkapkan, awalnya ia mengira bukan perkara mudah agar para tetangga bisa menerima dan memberi dukungan untuk keluarga.
Oleh sebab itu, oko terus memberikan pengertian dan pengetahuan kepada warga tentang virus corona. Warga juga diimbau agar tak terpengaruh berita simpang-siur tentang virus Corona.
"Saya mengingatkan kepada warga, bahwa almarhumah merupakan seorang pahlawan. Kita harus melihat sisi baiknya. Ternyata tak perlu waktu lama untuk meyakinkan warga. Mereka pun memahami dan kompak untuk membantu keluarga almarhumah," urainya.
"Para warga juga turut sedih mendengar kabar bila mendiang meninggal dunia. Sebab, mendiang dikenal sebagai pribadi yang baik. Kami merasa kehilangan," tambahnya.
Moko berpesan, agar masyarakat lain tak mengucilkan para korban virus Corona ataupun keluarganya.
"Mereka butuh kasih sayang dan butuh perlindungan. Kita harus memanusiakan manusia dan saling support. Itu agar tak panik dan semangat melawan covid-19," pungkasnya.
Penulis: Danendra Kusuma
Editor: Heftys Suud